Analis Monex Investindo Futures Faisyal mangatakan, rupiah terseret keperkasaan dollar AS setelah data ekonomi AS yang dirilis Rabu (3/10) positif.
Baca Juga : Praktikkan Tradisi Keluarga, Ibu Ini Ditangkap saat Akan 'Mengadopsi' Seorang Bayi Secara Online
Hasil tersebut kian memperkuat rencana The Federal Reserve menaikkan suku bunga di Desember nanti.
Analisis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, krisis politik di Italia akibat defisit anggaran pemerintah juga menekan posisi euro.
Keputusan Italia untuk menjaga defisit anggarannya di bawah 3% mencegah pelemahan lebih lanjut mata uang euro terhadap dollar AS.
Kenaikan data factory orders di AS sebesar 2,3% (bulan ke bulan/mom) di bulan Agustus atau lebih tinggi dari konsensus sebesar 2,1% (mom) semakin memperkuat kepercayaan investor bahwa ekonomi AS kian baik.
Baca Juga : Anatoly Moskvin, Kolektor 29 Mayat dan Penjarah 750 Kuburan: Aku Ingin Berkomunikasi dengan Mereka
Situasi ini memicu kenaikan permintaan dollar AS.
Di sisi lain, mata uang emerging market (pasar berkembang) tak lagi menarik.
"Para pelaku pasar mulai memandang dollar AS menjadi satu-satunya mata uang yang masih aman dan punya prospek positif," terang Reny, kemarin.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR