Cara ini ditempuh untuk mereka yang perlu perawatan segera ke luar negen. Alat sekaliber Intensive Care Unit (ICU) pun akan mendampingi si pasien. Biayanya lumayan besar. Yang jelas perlu memblokir 16 kursi first class cabin.
Karena ruangan ini akan diisi dengan peralatan ICU yang ditangani beberapa dokter ahli dan perawat. Untuk pemasangan instalasi ICU mulai dari pencopotan kursi dibutuhkan waktu 2 minggu, sedang disain tempat cukup 2 hari.
Menurut dr. Raman Ramayana Saman, yang pernah menangani pasien post stroke ke Amerika, diperlukan kerelaan dari keluarga karena pasien harus masuk ke pesawat lewat hanggar agar tidak dilihat penumpang lain. Pengangkatan pun menggunakan lift yang biasa dipakai membawa catering.
Di dalam pesawat pasien kemudian digotong tanpa tandu ke ruang ICU. Karena bila ditandu maka kepala pasien akan membentur kabin pesawat. Sedangkan bila didorong dengan kereta, akan mengenai kursi-kursi penumpang lainnya. Hal ini diketahui setelah dilakukan uji coba dengan pasien bohongan.
"Ini adalah pengalaman pertama saya, belum ada teorinya." Ujar Raman. la menambahkan, "Sebelum penerbangan juga harus dijelaskan pada keluarga pasien agar tidak cemas dan mempercayakan sepenuhnya pada tim medis."
Dalam merencanakan ruangan ICU diusahakan agar pasien, berada dalam kondisi yang nyaman. Dua kursi untuk dokter dan perawat ditempatkan di sebelah kanan tempat tidur. Pada sisi kiri bagian paling belakang, ditempatkan 2 kursi untuk teknisi pesawat.
Pasien diselimuti piastik khusus agar panas tubuh dan cairan tubuh tidak hilang terlalu banyak.
Para petugas medis diupayakan memperoleh ruang gerak yang cukup untuk penanganan pasien. Tempat tidur pasien ditempatkan di bagian tengah dengan posisi melintang. Meja peralatan medis berukuran 50 x 80 cm, ditempatkan pada sisi kiri pesawat.
Sumber listrik pesawat diubah melalui suatu modul, agar dihasOkan listrik AC 220 V (50-60 Hz) - 800 watt dan DC 24 Volt.
Instalasi ini beberapa waktu yang lalu telah dimanfaatkan untuk membawa pasien, salah satu pengusaha konglomerat Indonesia, ke Amerika. Bukan hanya 16 kursi, malahan satu pesawat.
Baca Juga : Mengintip Jet Tempur F-16 Hibah dari Amerika, Si Elang Petarung di Skadron Ksatria Langit
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR