Berhari-hari sudah Martinus mencoba menemukan sang anak tercinta.
Namun hasilnya nihil. Mauren tidak menjawab panggilan ayahnya, tidak pula ditemukan.
Setiap kali Martinus berteriak memanggil Mauren, rupanya Martinus malah menemukan beberapa orang lain yang menjawab teriakannya.
Mereka terjepit di antara reruntuhan bangunan dan memohon pertolongan dari Martinus.
"Jangan teriak-teriak. Nanti tenagamu habis. Cari sesuatu untuk memukul tembok di sebelahmu dan aku akan mencari sumber suara itu," kata Martinus pada mereka.
Berkat kegigihan Martinus dan panggilan hatinya untuk menolong orang, ada 7 nyawa yang berhasil ia selamatkan.
7 orang itu bisa keluar dari reruntuhan dalam keadaan selamat.
Meski begitu, Martinus tetap tidak melihat Mauren.
Martinus sudah berhari-hari menunggu tim penyelamat untuk meminta bantuan.
Hari ini (Rabu, 3 Oktober 2018) adalah hari terakhir penantiannya.
Setelah hari ini, jika Mauren tak kunjung ditemukan, putrinya itu akan masuk ke dalam daftar korban meninggal dunia.
Tak ada harapan bagi Martinus untuk bertemu lagi dengan sang putri.
Tapi Martinus pun layak disebut pahlawan hari ini atas kerja kerasnya menyelamatkan 7 korban gempa di reruntuhan hotel Mercure.
Baca Juga : Gunung Soputan Meletus, BNPB Larang Warga Beraktivitas dalam Radius 4 Km
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR