Jadi ketika kita di eskalator, dasarnya tidak segera terlihat dan para penumpang di atasnya terlihat seperti berdiri miring. Konon, konstruksi semacam ini sengaja dibangun untuk tempat perlindungan bila ada perang nuklir.
Baca Juga : Rencana Gila Adolf Hitler: Membantai 4 Juta Penduduk Moskow dan Menjadikannya Danau
Kita mungkin pernah mendengar perihal sikap dingin penduduk Rusia. Tapi yang kami perhatikan, meski metro ramai penumpang, ternyata mereka yang lebih muda selalu memberi kursinya kepada yang dianggap lebih tua. Maka istri saya selalu mendapat kursi. Unik betul kota ini, puji kami dalam hati.
Kontras di GUM
Dari Stasiun Ulitsa 1905 Goda, pengembaraan kami dimulai. Tujuan pertama ke Lapangan Merah, yang kami lalui dengan metro di jalur 7, pindah ke jalur 2 di Stasiun Psuhkinkaya, lalu keluar melalui Stasiun Tetralnaya.
Krasnaya Ploshad (lapangan cantik) begitu sebutan untuk lapangan berlantaikan bebatuan seluas kira-kira 330 x 70 m ini. Lokasinya di jantung Moskwa dan dikelilingi bangunan-bangunan penting seperti Kompleks Kremlin, Museum Sejarah, Katedral Kazan, Pusat Perbelanjaan GUM, dan Gereja St. Basil.
Baca Juga : Mengalah untuk Menang, Taktik Jitu Pasukan Rusia Bikin Pasukan Napoleon Terjebak dalam Musim Dingin Moskow
Tak heran jika turis selalu membanjir, termasuk kami yang sampai lima hari wara-wiri di sekitarnya.
Kami masuk dari Pintu Gerbang Kebangkitan, salah satu pintu gerbang yang tempatnya 200 m dari Stasiun Tetralnaya. Di kiri tampak Katedral Kazan yang pada zaman Stalin pernah dihancurkan lalu dibangun kembali, sedangkan di kanan berdiri megah Museum Sejarah.
Dari kejauhan Katedral St Basil dengan kubah dan asitekturnya yang unik seperti melambai-lambai. Sementara GUM dan Tembok Kremlin kokoh berdiri di kiri dan kanan lapangan. Seolah sedang menatap angkuh langkah-langkah pertama kami di senja yang cukup hangat.
GUM atau GYM dalam tulisan Rusia, terletak di antara Lapangan Merah dengan Khitay Gorod (pecinan). Pusat perbelanjaan berlantai tiga dan berarsitektur cantik ini dikenal sebagai surga belanja kalangan atas.
Baca Juga : Lapangan Merah di Moskwa Menjadi Tempat Demonstrasi Rakyat Juga Parade Tentara
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR