Upaya untuk menghubunginya di WhatsApp tidak berhasil.
Baca Juga : Pasha Ungu dan Istri Tidur di Tenda Bersama Pengungsi, Ini Kabar Haru yang Ia Bagikan Lewat Enda
Hassan al-Kontar telah bekerja di sebuah asuransi di Uni Emirat Arab ketika perang pecah di Suriah pada tahun 2011.
Dia tidak bisa memperbarui paspornya karena dia belum menyelesaikan dinas militer di rumah asalnya, tetapi dia tidak ingin kembali karena takut dia akan ditangkap atau dipaksa bergabung dengan militer.
Jadi dia tinggal secara ilegal di UEA, tetapi ditangkap pada tahun 2016.
Pada 2017 ia berhasil mendapatkan paspor baru, tetapi akhirnya dideportasi ke Malaysia.
In hard times, you will descover that what you become during the process is more important than the aim it self.
You knew it was hard but you did it hard.
My life journey in photos ... pic.twitter.com/Pbnm9NX9Ve
— Hassan Al Kontar (@Kontar81) 1 Oktober 2018
Baca Juga : Semua Orang Menjauhi Seorang Tunawisma yang Bau, Pria Ini Malah Datang Memberikan Kehangatan
Ini adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memberi warga Suriah akses bebas visa pada saat kedatangan.
Dia diberi visa turis tiga bulan.
Ketika itu berakhir dia mencoba pergi ke Turki tetapi ditolak naik.
Dia pergi ke Kamboja tetapi dikirim kembali, dan sejak itu dia kehabisan uang dan tinggal di daerah bandara, hidup dari makanan yang disumbangkan oleh staf maskapai penerbangan.
Pria berusia 36 tahun dari Suweida, selatan Damaskus, Suriah, telah mengajukan permohonan tempat tinggal di Ekuador dan Kamboja, tetapi tawarannya tidak berhasil.
Dia telah secara teratur diposting di media sosial untuk menggambarkan waktunya dalam limbo hukum.
Baca Juga : Pesawatnya Ditembak Jatuh Israel, Rusia Langsung Gelontorkan Sistem Pertahanan Udara Tercanggih untuk Suriah
Source | : | bbc.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR