Sebelumnya, mereka telah menggunakan teknologi pengeditan gen untuk meningkatkan produktivitas, ukuran buah, dan kualitas tomat.
Bersama rekan-rekan di Cornell University dan Cold Spring Harbor Laboratory, Van Eck dan timnya telah menemukan, menerapkan teknologi seperti itu memang mungkin dilakukan pada ceplukan.
Dengan mengedit gen yang terkait dengan pertumbuhan tak tentu dan membuat tunas tanaman berhenti tumbuh setelah mereka menghasilkan bunga, mereka berhasil mengubah ceplukan menjadi tanaman rambat.
Baca Juga : Pernah Diperlakukan Bak Binatang, Pria Ini Berhasil Nikahi Gadis Bangsawan Lewat Sebuah 'Pengorbanan'
"Kami telah mengambil sesuatu yang sangat liar dan tidak terkendali dan agak menjinakkannya, membuatnya lebih kompak, kebiasaan pertumbuhan yang lebih mudah untuk ditangani," kata Van Eck.
Ini adalah sifat yang penting bagi petani untuk memanfaat ruang yang efisien.
Selanjutnya, para peneliti akan mengkaji gen yang terkait dengan kandungan gula untuk membuat buah lebih manis.
Namun melihat ceplukan di masa mendatang ada di supermarket bukan tanpa hambatan besar.
Ini karena teknologi CRIPS dipatenkan oleh oleh Broad Institute.
Setiap produk yang dibuat menggunakan itu tidak dapat dijual kecuali para ilmuwan di belakangnya membayar ratusan ribu dolar untuk hak untuk menggunakannya.
Baca Juga : Panglima Besar Sudirman, Manusia Multidimensi yang Rela Korbankan Segalanya
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR