Soeharto cilik sangat gemar naik garu yang ditarik kerbau, serta main lumpur di sawah.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Di sawah, Soeharto kecil juga suka sekali mencari belut, yang kemudian dimasak untuk lauk makan.
Kelak, setelah jadi presiden, Pak Harto mengaku masih senang menyantap belut. Perjalanan waktu membuat Pak Harto pindah-pindah sekolah semasa kecil.
Mulanya ia sekolah di Desa Puluhan, daerah Godean.
"Lalu, pindah sekolah di Pedes karena ibu dan ayah tiri saya pindah rumah ke Kemusuk Kidul.
"Melihat gelagat saya demikian, ayah kandung saya Pak Kertosudiro mengambil keputusan untuk memindahkan saya ke Wuryantoro,Wonogiri.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
"Saya dititipkan pada bibi, adik ayah saya satu-satu-nya."
Pak Harto merasa bersyukur karena bibi dan pamannya, Prawirowihardjo menganggapnya seperti anak sendiri.
Ia pun mendapat pendidikan yang menurut PakHarto lebih baik dibanding sebelumnya.
Ilmu pertanian juga didapat Pak Harto dari Prawirowihardjo yang seorang mantri tani dan pernah menerima penghargaan dari bupati.
Hal itu berkat keberhasilannya memanfaatkan tumbuhan orok-orok sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah gersang.
*Pernah Tayang di Tabloid Nova Obituari Pak Harto "Kami Tidak Mau Susahkan Anak Cucu"
Source | : | Majalah Nova |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR