MAU MENANG BERSAING, HARUS MAHIR DALAM CT
Terkait dengan hal yang terakhir ini, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bebras Challenge setiap tahun mengadakan lomba bagi anak-anak usia 7 s/d 18 tahun, yang bertujuan memperkenalkan Computational Thinking (CT), konsep berpikir komputasional.
Mengapa? Oleh karena selama ini kurikulum pelajaran komputer di sekolah-sekolah kita baru menyentuh kecakapan untuk mempergunakan perangkat lunak.
Belum menyentuh latihan cara berpikir CT, yang notebene merupakan kemampuan untuk membuat perangkat-perangkat tersebut.
Untuk bersaing di dunia global, anak-anak kita tidak cukup hanya dilatih menjadi pengguna teknologi, tetapi harus juga dilatih untuk mampu menghasilkan produk-produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
CT adalah kemampuan berpikir untuk memecahkan persoalan yang penyelesaiannya berkaitan dengan "komputasi".
Karena komputer saat ini menjadi alat bantu untuk menyelesaikan persoalan dan mendukung berfungsinya hampir semua bidang ilmu lain, CT mempengaruhi bidang lain seperti biologi, kimia, kedokteran, linguistik, psikologi, ekonomi, statistik dan lain-lainnya.
Kemampuan berpikir komputasional akan membantu seseorang menyelesaikan persoalan, merancang sistem, memahami kekuatan dan keterbatasan manusia, membangun sistem komputer, robot, bahkan mesin intelijen, yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
Oleh karena berorientasi pada “problem solving”, CT membuat daya pikir seseorang menjadi berkembang.
Seseorang yang mampu berpikir komputasional akan mampu berpikir tingkat tinggi dan analitis, sehingga ia dengan lebih mudah mengonsep dan memahami teknologi yang berbasis komputer, dan mempunyai daya saing yang lebih di dunia saat ini yang sudah memasuki industri 4.0 untuk menghasilkan pabrik-cerdas dari apa pun dengan didasari cyber-physical system, IoT (Internet of Things), cloud computing dan cognitive computation.
CT mencakup kemampuan untuk melakukan dekomposisi, abstraksi, pemikiran algoritmik, serta melakukan pembentukan pola solusi, yang menjadi dasar membangun maupun memanfaatkan suatu sistem terkomputerisasi.
Dengan CT, seseorang mengintegrasikan pengalaman penyelesaian persoalan dan membentuk suatu pola solusi yang memungkinkan ia untuk tidak hanya mampu memecahkan satu persoalan yang sedang dihadapi, melainkan juga sekaligus menyelesaikan persoalan-persoalan sejenis dengan solusi yang lebih cerdas, efisien dan optimal.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR