Pada masa pendidikan, dia bersaing dengan Benny Moerdani, perwira muda yang sangat menonjol dalam lingkup RPKAD.
Baca Juga : Kisah di Balik Pasar Gelap Perdagangan Organ Tubuh Manusia, Ternyata Sebegini Harga Ginjal Manusia
Mereka berdua sama-sama bertugas dalam operasi perebutan Irian Barat.
Untung merupakan salah satu anak buah Soeharto yang dipercaya menjadi Panglima Mandala.
Untung dan Benny tidak lebih satu bulan berada di Irian Barat, karena gencatan senjata pada 1962.
Sebelum ditarik ke Resimen Cakrabirawa, Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders yang berbasis di Srondol, Semarang.
Baca Juga : Ngeri, Pria Ini Jadi Manusia Pertama di Dunia yang Terkena Hepatitis E yang Biasanya Ada pada Tikus
Batalyon ini memiliki kualitas dan tingkat legenda yang setara dengan Yonif Linud 330/Kujang dan Yonif Linud 328/Kujang II.
Kelak, dalam peristiwa G 30S PKI, Banteng Raiders akan berhadapan dengan pasukan elite RPKAD di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo.
Setelah G 30S PKI meletus dan gagal dalam operasinya, Untung melarikan diri dan menghilang beberapa bulan lamanya, sebelum kemudian tertangkap secara tidak sengaja oleh dua orang anggota Armed di Brebes, Jawa Tengah.
Ketika tertangkap, Untung tidak mengaku bernama Untung.
Anggota Armed yang menangkapnya pun tidak menyangka bahwa tangkapannya adalah mantan Komando Operasional G 30S.
Setelah mengalami pemeriksaan di markas CPM Tegal, barulah diketahui bahwa yang bersangkutan bernama Untung.
Setelah melalui sidang Mahmillub yang kilat, Untung pun dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada 1966, setahun setelah G 30S meletus.
(Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul "Nasib Letkol Untung Usai G 30S Gagal, Tidak Sengaja Ketemu 2 Anggota Armed")
Source | : | Tribun Jambi |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR