Advertorial
Intisari-Online.com –Klimaks saat berhubungan seks mirip kapasitor listrik, membangun gairah sampai batas tembak tercapai.
Berhenti, lalu kembali lagi ke dasar, dan akan mulai lagi dari awal.
Itu istilah sederhana yang terdengar rumit.
Namun, akan terdengar rumit lagi ketika membicarakan klimaks yang dirasakan wanita.
Baca Juga : 4 Cara Wanita Orgasme Tanpa Berhubungan Intim, Seperti Sulap Saja!
Seperti apakah itu?
Tahap 1: Ia bangkit
Tubuhnya mulai melumasi saluran vagina dan labia bagian dalam.
Otak memerintahkan pelepasan kimia vasoaktif peptida usus, yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul, pembengkakan labia dalam dan luar, dan menyebabkan ia merasakan ketegangan seksual.
Tahap 2: Tubuhnya membuka
Bagian-bagian otak yang memproses rasa takut dan kecemasan mulai bersantai, ujung rahim naik, membuat Miss V lebih panjang.
Klitoris membengkak, seperti halnya jaringan spons sekitar uretra, yang membuat beberapa wanita seolah-olah merasa ingin buang air kecil saat terangsang.
Menyentuh klitorisnya akan membuatnya menginginkan rangsangan langsung, dan semakin bergairah.
Tahap 3: Tanda vitalnya meningkat
Detak jantung dan pernapasan semakin cepat, sehingga memompa lebih banyak darah ke ekstrim, warna labia semakin gelap, dan klitoris semakin sensitif, meluas, membesar penuh, menunggu kontak dengan penis.
Baca Juga : Statistik Seks: Mulai dari Usia Rata-rata Kehilangan Keperawanan Hingga Minimnya Klimaks Via Vaginal
Dengan stimulasi stabil dan lambat akan membantu tubuhnya ke arah ambang klimaks. Semakin banyak yang dirasakannya, makan akan semakin meresponlah ia.
Tahap 4: Mendekati ambang batas
Sadar bagian dari otaknya, lalu tenggelam dalam neuro-transmitter, dan memasuki keadaan seperti kerasukan.
Sebelum klimaks, alam bawah sadar yang menangani hal-hal seperti pernapasan dan detak jantung memberi sinyal saraf pada vagina untuk memulai kontraksi otot.
Meski hanya sepertiga bagian luar Miss V yang terkena Miss P, tetapi gairah bisa memudar dan akan kembali ke tahap 1 jika stimulasi berhenti atau berubah.
Tahap 5: Mencapai orgasme
Tahap dengan kontraksi ritmik atau sporadis dalam Miss V, rahim, dan orgasme anus biasanya berlangsung 10 – 60 detik.
Pada titik ini, beberapa wanita lebih memilih rangsangan lebih intens yang cocok untuk respons orgasmik mereka.
Kimia oksitosin dilepaskan dalam otak, mendorong perasaan kedekatan. Menurut beberapa penelitian, inilah mengapa si wanita ingin berpelukan setelah berhubungan seks.
Tahap 6: Masa istirahat
Tidak seperti pria, beberapa wanita bisa mengalami beberapa klimaks tanpa mengalami periode mereda setelah masing-masing klimaks.
Baca Juga : Satu Tahun Kematian Hugh Hefner dan 5 Caranya Mengubah Dunia, Termasuk dalam Hal Kebebasan Seksual
Tanpa stimulasi, mereka akan kembali ke tingkat dasar. Kontraksi berhenti, rahim turun, dan klitoris kembali ke bentuknya.
Denyut jantung dan pernapasan melambat, dan aliran darah kembali normal. Klitoris bisa jadi terlalu sensitif jika langsung terkena stimulasi, tetapi bagian tubuh lainnya ingin diperhatikan.
Nah, kini Anda tahu tahapan yang dirasakan oleh wanita ketika orgasme. (KTW)