Dari jarak dekat, setengah badan, sampai seluruh badan. Walt mengambil sampel untuk tes DNA. Darah, air liur, juga menggunakan suntikan besar untuk menyedot sumsumnya.
Tapi kami tetap perlu konfirmasi. Kepada perempuan muda yang histeris, yang ternyata Amal al-Fatah, istri kelima Bin Laden, Will bertanya dalam bahasa Arab.
“Syekh,” jawab dia.
“Syekh siapa?”
Baca Juga : Isi Surat Wasiat Osama bin Laden Menyangkut Keluarga dan Harta Senilai Rp385,7 Miliar
Ia makin histeris, memegangi pergelangan kakinya yang luka. Tapi bukan luka tembak.
Will beralih ke beberapa gadis kecil yang berkumpul di balkon. Sambil berlutut ia bertanya, “Siapa laki-laki itu?”
“Osama bin Laden,” jawab si gadis.
“Kamu yakin itu Osama bin Laden?”
Baca Juga : Wikileaks Bocorkan Surat AS untuk Abdullah bin Laden, Putra Osama bin Laden
“Ya.”
“Terima kasih.”
Masih belum yakin, Will menghampiri perempuan tua di ujung lorong. “Jangan bohong. Siapa laki-laki di kamar itu?!” ia membentak.
Dia menangis keras. Tapi Will malah mencengkeram erat pundak perempuan itu. “Siapa?!”
Baca Juga : Terungkap, Bahan Bacaan Favorit Osama Bin Laden (2)
“Osama ….”
“Osama siapa?”
“Osama bin Laden.”
Will melihat ke arah kami. “Hey, konfirmasi ganda,” katanya sambil tersenyum.
Baca Juga : Kebohongan di Balik Tewasnya Osama Bin Laden: Drama yang Terbongkar
Saya kembali menjepretkan kamera. Dari segenap sisi, agar laporan dan dokumentasi kami makin lengkap. Gambar-gambar kemudian dicocokkan dengan keterangan dan tafsir gambar versi CIA. Jay mengangguk-angguk. Ia keluar ruangan sementara anggota lain meneruskan pekerjaan.
Dengan radio satelit Jay mengontak Laksamana McRaven di Jalalabad. Dari markas itu situasi dilaporkan secara real time ke Situation Room di Gedung Putih.
“Demi Tuhan dan negara, saya serahkan Geronimo,” kata Jay. “Geronimo E.K.I.A (Enemy Killed in Action, musuh terbunuh dalam penyerbuan).”
Tiga puluh menit hampir berlalu sejak jatuhnya heli pengangkut Chalk One. Kami mengambil pelbagai kertas, dokumen, komputer, dan beberapa alat bukti dari ruang-ruang media di lantai dua. Juga jenazah Osama bin Laden.
Kepada helikopter CH-47 yang menjemput saya memesan satu tempat tambahan. Black Hawk yang tersangkut di tembok kami ledakkan. Kami pun kembali ke Jalalabad.
Baca Juga : Terungkap, Bahan Bacaan Favorit Osama Bin Laden (1)
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR