Intisari-Online.com - Dalam Perang Dunia II, baik pasukan Sekutu maupun Nazi sama-sama mengerahkan “pasukan seniman”.
Personel pasukan yang terdiri atas para seniman yang ahli membuat benda tiruan (decoy) itu tugasnya adalah mengecoh pasukan musuh.
Misalnya, mereka bertugas agar pasukan Nazi terlihat kuat oleh Sekutu saat bertempur di front Afrika Utara, Nazi sengaja membuat tank-tank tiruan dari bahan kayu triplek.
Caranya kayu triplek dibentuk menjadi “badan tank” dan dilukis serta dicat mirip tank sungguhan.
Badan tank itu kemudian dipasang pada mobil sehingga ketika dilihat dan difoto dari udara bentuknya seperti tank sungguhan.
Tujuan membuat tank-tank palsu itu adalah agar pasukan Sekutu mengira jika tank-tank Nazi jumlahnya banyak.
Baca Juga : Tiga Tank Soviet saat Perang Dunia II: yang Terbaik, Terburuk, dan Terjahanam Semua Ada
Atau bisa juga tank-tank palsu itu sedang bergerak ke front tertentu sehingga pasukan Sekutu mengira yang bergerak adalah tank-tank sungguhan.
Padahal tank-tank Nazi masih pada posisi di tempat semula dan siap menyergap pergerakan pasukan Sekutu.
Biasanya pasukan Sekutu yang terkecoh akan menyerbu pasukan Nazi yang diyakini sudah tidak dilindungi tank-tank lagi.
Tapi begitu menyerbu, pasukan Sekutu yang terkecoh justru menjadi pasukan yang babak belur karena serangan balasan Nazi ternyata masih didukung oleh pasukan tank.
Taktik mengecoh menggunakan alutsista palsu yang sering dipraktekkan Nazi itu tidak hanya untuk tank saja tapi juga pesawat tempur dan meriam artileri.
Merasa bahwa taktik menggunakan senjata palsu itu kerap menjadi taktik jitu untuk memenangkan pertempuran pasukan Sekutu pun menirunya.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR