Orang melihat gelembung-gelembung air naik. Gadis lalu membuka kakinya dan laki-laki itu naik ke permukaan air dengan terengah-engah: "Engkau hampir-hampir membunuhku!"
"Bukankah itu ajal yang nikmat?", jawab gadis tadi. Alfred Hitchcock sudah menjadi seorang sutradara yang terkenal. Film-filmnya menarik perhatian para produsen Amerika. Salah sebuah adalah film yang berjudul: "39 anak tangga", yang dibuat pada tahun 1935.
Pada tahun 1938 Hitchcock mendapat telegram dari salah seorang tokoh film yang termasyhur: David O. Selznick. Hitchcock harus pergi ke Hollywood untuk membuat film tentang tenggelamnya kapal "Titanic". Bulan Agustus 1938 Hitchcock pergi ke Amerika.
Baca Juga : 7 Cara Tak Biasa nan Mudah Singkirkan Kalori Berlebih, Salah Satunya Nonton Film Horor!
Ia naik kapal dan karena kapalnya tidak tenggelam, tidak melanggar gunung es, seperti "Titanic", maka ia sampai di New York dan menanda tangani kontrak yang berlaku semenjak tahun 1939.
Amerika sudah selalu menarik perhatiannya. Ia memesan semua buku perjalanan dari AS dan ia mempelajari peta New York dengan rajin hingga akhirnya ia telah mengenal kota itu sebelum sampai ke sana.
Film tentang "Titanic" tidak jadi dibuat. Sebagai ganti ia membuat' film dari buku Daphne duiMaurier: "Rebecca",. dengan Laurence Olivier dan Joan Fontaine.
Sebetulnya ia tidak menyukainya dan ia memperolok-olok diri sendiri: "Anda toh mengenal lelucon tentang dua kambing yang memakan sebuah skenario film yang dibuat tentang sebuah buku. Kambing yang seekor berkata kepada yang lain: "Ah, bukunya lebih enak."
Baca Juga : Bikin Merinding! Inilah 8 Foto 'Horor' yang Tanpa Sengaja Terekam di Sekitar Kita
Akan tetapi Hitchcock sukses dengan "Rebecca" - dan mulai saat itu ia membuat sebuah atau dua buah film setahun dan film-film itu membuatnya masyhur di Hollywood. Ia seakan-akan menjadi simbol Hollywood.
Film-filmnya antara lain: "Pembunuhan", "Tersangka", "Dibawah naungan kebimbangan", "Saya membelamu". Film yang terakhir ini adalah film pertama dengan bintang kesayangannya, Ingrid Bergman.
Hitchcock menyenangi wanita-wanita pirang yang bersikap dingin (seperti Grace Kelly): "Saya perlu wanita anggun, yang baru bergairah di kamar tidur," katanya. "Marilyn Monroe seksnya sudah seperti dilukiskan di wajahnya, kasihan! Brigitte Bardot sama saja dan hal itu tidak semestinya, tidak halus!"
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR