Atau seorang penjual ayam menghukum isterinya yang tidak setia. Ia memasukkan isterinya ke dalam mesin pencincang makanan ayam. Waktu Reskrim datang mereka diberi hadiah ayam yang baru melahap "makanan" tadi.
Alfred Hitchcock ketika masih muda mengatakan pada orang tuanya bahwa ia inginmenjadi seorang "insinyur". Waktu itu tahun 1916, waktu bangsa-bangsa di Eropa masih saling berperang di Verdun dan gas racun dipergunakan untuk pertama kalinya.
Waktu itu juga Inggeris sedang perang mati-matian dengan Jerman di Skagerrak. Pendeknya pada waktu itu perang dunia Pertama sedang berkecamuk dengan dahsyatnya. Oleh karena itu Hitchcock tidak dapat mengatakan bahwa ia ingin bekerja di bidang film, seni pasar malam itu.
Meskipun begitu ia selalu membaca majalah-majalah mengenai film dan ia dengan cepat menyelesaikan Sekolah Insinyur dimana ia belajar ilmu-ilmu mekanik, listrik dan akustik. Pada waktu Perang Dunia Pertama berakhir pada tahun 1918 ia masuk bekerja pada sebuah perusahaan Telegrap dimana ia harus membetulkan kabel-kabel dalam air.
Baca Juga : Mirip Film Horor Annabelle, Keluarga Ini Mengaku Dihantui oleh Boneka Berambut Pirang Selama Bertahun-Tahun
Di samping itu ia belajar seni hingga ia dapat pindah ke bidang periklanan. Dari periklanan ke film hanya satu langkah saja.
Charlie Chaplin, Buster Keaton, Douglas Fairbanks adalah bintang-bintang yang dikagumi oleh Hitchcock. Begitu pula sutradara-sutradara seperti David W. Griffith dan ahli-ahli film bisu Georg W. Papst dan Friedrich. W. Murnau.
Orang-orang ini dapat menggambarkan keadaan tanpa berbicara dengan sangat sempurna, hanya dengan mempergunakan mimik. Itulah yang juga diinginkan oleh Hitchcock.
Isterinya cinta pertama
Pada waktu firma Amerika "Paramount Famous Players- Lasky" membuka sebuah cabang di London, maka Alfred Hitchcock berhasil mendapat pekerjaan di situ sebagai pembuat keterangan di bawah adegan-adegan film bisu.
Baca Juga : Meski Menyeramkan dan Bikin Sulit Tidur, Film Horor Ternyata Punya Banyak Manfaat Bagi Penontonnya
"George kini hidup dengan tidak teratur", tulisnya di bawah sebuah adegan dan ia menambahkan sebuah simbol berupa lilin yang terbakar pada kedua ujungnya. Dengan ide itu ia telah memberi sesuatu yang baru dalam dunia film.
Sebagai seorang asisten sutradara ia berkenalan dengan seorang gadis yang berusia sama, yang bekerja di firma itu sebagai pemotong dan "scriptgirl", boleh dikatakan seorang yang dapat disuruh-suruh.
Gadis itu mempunyai nama yang manis, Alma Reville. la sangat cerdas dan lebih aktip daripada asisten sutradara yang selalu bermalas-malas. Lagipula ia cantik. Semua itu menarik perhatian Hitchcock.
"Saya berumur 23 tahun dan belum pernah berkencan dengan seorang gadis. Alkoholpun belum pernah saya minum...."
Baca Juga : Jamur 'Alien' di Inggris Ini Seperti Sesuatu yang Muncul di Film Horor
Setahun kemudian, waktu ia harus pergi ke Berlin untuk shooting, ia telah mengalami sesuatu yang luar biasa. Ia masuk sebuah kelab malam dengan anak sutradara perusahaan film UFA, di mana laki-laki hanya berdansa dengan laki-laki dan wanita dengan wanita.
"Seorang wanita berumur 19 tahun dan seorang wanita berumur 30 menawarkan untuk mengantarkan saya pulang," kata Hitchcock. Mereka berharap untuk main berempat dalam sebuah kamar hotel. Alfred Hitchcock laki-laki satu-satunya.
Akan tetapi Hitchcock sama sekali tidak mengerti apa yang diharapkan dari dirinya dan, ia malahan lebih baik minum beberapa gelas cognac. "Akhirnya dua wanita Jerman itu bersama- sama masuk tempat tidur dan anak gadis sutradara tadi memperhatikan apa yang mereka perbuat. Aneh sekali!"
Juga waktu ia tambah tua, Alfred Hitchcock lebih menyerupai seorang pendeta dalam kehidupannya. Menurut ceriteranya ia belum pernah mimpi yang mesum-mesum atau erotis. Barangkali karena itu ia seorang yang pandai sekali berfantasi dalam film. Di situlah ia menghamburkan fantasinya!
Baca Juga : Kisah Horor Malam Pertama Raditya Dika-Annisa dan Misteri Hantu-hantu Manusia
Sebetulnya hanya kebetulan saja bahwa ia membuat film.
"Apakah anda tidak mau membuat film sendiri," ditanyakan padanya waktu ia sudah dua tahun membuat teks pada film bisu. Hitchcock berpendapat bahwa pekerjaannya itu sudah memuaskan. Tapi ia mendapat perintah untuk membuat film.
Judulnya adalah : "Taman kebahagiaan" dan sebetulnya tidak pantas diceriterakan karena lakonnya sangat "buas".
Yang penting adalah kesempatan bepergian dengan Alma ke Muerichen, Genua dan Italia Utara. Betul-betul merupakan petualangan, karena mereka selalu kekurangan uang. Alma harus mengurus temannya yang acuh tak acuh, yang tidak tahu kebutuhan-kebutuhan yang primer.
Di San Remo seorang pelaku wanita harus turun ke air. Tiba-tiba juru kamera mengatakan, "Ia tidak dapat masuk ke air". "Mengapa?", tanya Hitchcock.
"Karena ia sedang haid". Hitchcock belum juga mengerti. Mereka harus menerangkan dahulu artinya haid.
Baca Juga : Wes Craven, Legenda Film Horor Amerika Meninggal Dunia di Usia 76 karena Kanker Otak
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR