Baca Juga : Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Dalam bukunya ia menceritakan, kehidupannya yang terkurung dalam sebuah ruangan dan ketika ada orang yang membuka pintu, tak lain ia adalah anggota ISIS yang hendak memperkosanya.
Dalam upayanya untuk melarikan diri Murad telah berulang kali melakukan pelarian namun beberapa di antaranya gagal.
Setelah satu usaha gagal untuk melarikan diri, dia dicambuk dan diperkosa oleh enam orang sampai dia pingsan.
Hari-hari itu adalah yang tersuram bagi Murad, ia berkata, "Tidak pernah lebih mudah untuk menceritakan kisah Anda. Setiap kali Anda mengucapkannya, Anda menghidupkannya kembali."
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Hingga pada suatu ketika Murad berhasil meloloskan diri dengan melompati dinding komplek tempat tinggal penculiknya.
Sewaktu ia meloloskan diri, ia dibantu oleh seorang pria bernama Abid Shamdeen, yang bekerja sebagai penerjemah di Angkatan Darat AS.
Mereka berdua bertemu selama hari-harinya dengan trauma yang intens menyusul pelarian yang berani dari tahanan ISIS di Mosul di Irak.
Dia menemukan suaka di Jerman dan telah menjadi wajah bagi ratusan perempuan Yazidi yang diperkosa geng, disiksa, disiksa dan dijual secara terbuka oleh ekstrimis ISIS yang terkenal.
Hingga saat itu setelah berhasil diselamatkan Murad mengikuti seleksi sebagai Duta besar PBB pada tahun 2017, untuk orang-orang yang bertahan hidup dari perdagangan manusia.
Waktu berlalu sejak saat itu, pada Agustus 2018 lalu, Murad mengumumkan melalui Twitter-nya bahwa ia akan menikah dengan Abid Shamdeen, pria yang membantunya dalam pelarian waktu itu.
Source | : | thelogicalindian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR