Advertorial

Pasukan Israel Menembak Mati 3 Orang Palestina, Termasuk Seorang Bocah 12 Tahun

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Hamas dan Israel menghadapi konflik serius sejak awal musim panas ini, seiring meningkatnya kasus kekerasan di sepanjang garis perbatasan Jalur Gaza.
Hamas dan Israel menghadapi konflik serius sejak awal musim panas ini, seiring meningkatnya kasus kekerasan di sepanjang garis perbatasan Jalur Gaza.

Intisari-Online.com -Tiga warga Palestina, salah satunya seorang bocah 12 tahun, tewas oleh tembakan tentara Israel pada Jumat (14/9) dalam sebuah bentrokan.

Menurut seorang petugas kesehatan, bentrokan itu terjadi menyusul demonstrasi ribuan warga Palestina di sepanjang pagar perimeter Jalur Gaza dengan Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dilansir dari Los Angeles Times, mengatakan bahwa setidaknya 80 warga Palestina terluka oleh tembakan dalam bentrokan itu.

Sementara enam di antara mereka berada dalam kondisi terluka serius.

Baca Juga : Berita Militer - Jawab Roket Hizbullah, Israel Kembangkan Rudal yang Jangkau Seluruh Timur Tengah

Militer Israel sendiri menyebut, sekitar 13 ribu demonstran berkumpul di beberapa titik di sepanjang pagar.

Mereka, menurut sumber Israel itu, membakar ban dan melemparkan batu, granat, dan bom.

Akibatnya, seorang perwira Israel menderita luka ringan setelah terkena pecahan bom pipa.

Saat malam tiba, dua tank tempur menghantam menara pengawas yang didirikan Hamas, kelompok militan Islam yang mengendalikan Gaza.

Menara itu kira-kira setengah mil dari salah satu kamp protes di dekat pagar.

Ketika mendengar ledakan, para pemrotes itu pun langsung lari tunggang langgang.

Militer Israel mengatakan dalam pernyataan resminya, pesawat dan tank menyerang dua titik Hamas sebagai respon atas granat-granat yang dilemparkan kepada pasukan Israel di perbatasan.

Masih dari sumber yang sama, warga Gaza melakukan demonstrasi hampir setiap minggu sejak Maret lalu.

Baca Juga : Inilah Khaibar-1, Roket Andalan Militan Hamas Palestina yang Kerap Bikin Tentara Israel Kalang Kabut

Demonstrasi itu sebagian besar dilakukan untuk memrotes blokade perbatasan yang diberlakukan oleh militer Israel dan Mesir sejak 2007 lalu, ketika Hamas merebut wilayah tersebut.

Hamas memang memimpin dan mengorganisasi demonstrasi tersebut.

Tapi besarnya jumlah pengunjukrasa juga didorong oleh kesulitan akibat blokade, termausk pemadaman listrik berkepanjangan dan meningkatnya angka pengangguran.

Sepanjang itu, tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya telah membunuh 131 warga Palestina.

Dari angka tersebut, 27 di antaranya masih di bawah umur.

Meski begitu, ada seorang sniper Palestina yang berhasil menembak mati seorang tentara Israel.

Atas aksi-aksinya yang agresif itu, pihak Israel mengaku hanya mempertahankan perbatasannya.

Lebih dari itu, mereka juga menuduh Hamas memanfaatkan demonstrasi-demonstrasi itu untuk menerobos pagar perbatasan dan menyerang warga sipil dan tentara.

Baca Juga : Ironi Kota Terkaya di Dunia - Penduduk Miskin Terpaksa Tinggal dalam Kamar Serupa Kandang Hewan

Di sisi lain, kelompok hak asasi manusia menuding Israel telah menggunakan yang berlebihan dan melanggar hukum karena menyerang pengunjuk rasa yang tak bersenjata.

Sedikit mundur ke belakang, Hamas dan Israel tengah menghadapi konflik serius sejak awal musim panas ini—ini bisa dilihat dari meningkatnya kasus kekerasan di sepanjang garis perbatasan.

Artikel Terkait