Advertorial
Intisari-online.com - Pada tahun 1970-an, sebuah keluarga berhasil selamat secara dramatis setelah kapal yang ditumpanginya karam.
Mereka adalah keluarga Robertson dari Staffordshire, sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keliling dunia pada tahun 1970-an.
Kisahnya bermula ketika Douglass Robertsonbersama istrinya Lyn, putra 18 tahun, Douglas, putri Anne, 17, dan putra kembar Neil dan Sandy, keduanya berusia sembilan tahun.
Bersama-sama mereka melakukan sebuah perjalanan dengan kapal pribadinya.
Baca Juga : Kenapa Pria Menekuk Lutut Saat Melamar? Ini Kisah Ikhwal Mulanya
Keluarga Robertson berangkat dengan kapal yang terbuat dari kayu, yang tingginya kurang lebih 13 meter.
Kapal tersebut berhasil mereka beli dengan menjual tanah pertanian mereka, hingga akhirnya pada tanggal 27 Januari 1971, keluarga itu berangkat dari Falmouth di Cornwall.
Selama satu setengah tahun berikutnya keluarga itu berlayar melintasi Atlantik, berhenti di berbagai pelabuhan Karibia.
Tapi 17 bulan perjalanan mereka, ketika melintas di Samudera Pasifik, kapal itu diserang oleh sekumpulan paus pembunuh dekat Kepulauan Galapagos.
Baca Juga : Beginilah Gambaran Kehidupan di Pulau Jawa pada Awal Abad 20
"Seluruh perahu berguncang dan lunas pasti retak. Ada suara serpihan kayu retak, jika Anda bisa membayangkan suara batang pohon yang patah menjadi dua," kata Douglas.
"Aku mendengar suara percikan di belakangku dan ada tiga paus pembunuh yang mengikuti perahu." tambahnya.
Sialnya, paus-paus tersebut menyerang kapal dan melubangi kapal tersebut hingga menyebabkan kebocoran.
Meski paus-paus ini tidak menjadi ancaman berbahaya, penyerangan paus tersebut terhadap kapal berakibat fatal.
Baca Juga : Singel Putra Iis Dahlia Diduga Menjiplak Lagu Fiersa Besari, Ini Cara Bijak Keduanya Menyelesaikan Masalah
Keluarga tersebut terpaksa harus meninggalkan kapal dan pindah ke skoci kecil untuk tetap bertahan hidup di tengah laut.
Beruntungnya, keluarga tersebut masih menyimpan beberapa kaleng dan beberapa jatah makanan yang dibawanya dari kapal.
Dengan menggunakan skoci tersebut, mereka terombang-ambing di lautan selama 38 hari dan terus bertahan hidup dengan memakan ikan dan daging kura-kura serta minum dengan air hujan.
Hingga akhirnya, pada 23 Juli 1972, sebuah kapal pukat Ikan Jepang, Toka Maru II melihat mereka dalam suar marabahaya.
Baca Juga : Jangan Lupa, Temukan Kembali Indahnya Hidup dengan 4 Aktivitas Berikut Ini!
Keluarga Robertson akhirnya selamat dan mereka berhasil di bawa ke daratan setelah melewati hari-hari yang melelahkan di kapal karet tersebut.
Mengutip BBC kisah perjuangan keluarga Robertson tersebut telah menjadi berita global dan sempat populer pada tahun 70-an.
Kisah tersebut juga ditulis dalam sebuah buku oleh Douglass Robertson sebelum ia meninggal pada tahun 1992 silam.