Harian Daily News di New York berkomentar, "Para teroris yang mengganggu ketenangan dunia itu memperoleh keahlian membunuh dari Rusia, Libya, Libanon, Syria, Iran dan AS."
Pernyataan ini membuat pemerintah di Washington gusar.
Terutama Presiden Reagan, yang sehubungan dengan drama penyanderaan dari Beirut selalu menuntut peperangan melawan terorisme internasional, "Kita harus memerangi orang-orang yang meremehkan nasib manusia dan demi harga diri bangsa kita."
Baca Juga : Dihukum Seumur Hidup, Remaja 18 Tahun Ini Jadi Wanita Termuda yang Dipenjara dalam Kasus Terorisme
Penasihat keamanan, Robert McFarlane, lebih kongkret lagi, "AS menunjang serangan militer menentang terorisme internasional dan membantu segala kegiatan yang berkenaan dengan itu."
Apakah serangan militer itu juga berarti menentang negara-negara bagian AS, seperti Alabama, Georgia, Florida, Michigan dan Colorado, yang terang-terangan di depan CIA dan FBI membentuk sekolah "Tentara Bayaran" yang mengajari teknik menteror itu?
Pada bulan Oktober tahun lalu saja, Presiden Reagan memuji kegiatan CMA, Civilian Military Assistance Group.
Reagan memberikan bantuan keuangan, senjata dan ahli militer menyokong perjuangan kelompok ini menentang pemerintahan Sandinista di Nikaragua.
Menurut Reagan, organisasi bantuan ini merupakan tradisi negara AS.
Thomas Posey, pemimpin kelompok dari Alabama yang mengirim sukarelawan membantu pejuang-pejuang itu berkata, "Setiap kali, bila kami mendengar komunis sudah semakin mendekat, maka rasanya sudah ingin bertempur saja."
Baca Juga : Ancaman Teroris di Afrika Bertambah, AS Malah Ingin Kurangi Pasukan Khususnya
Pada musim gugur yang lalu, dua orang anggota CMA tertembak mati di Nikaragua dalam suatu pertempuran helikopter. Pemerintah AS sama sekali tidak menentang adanya militer-militer swasta itu.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR