Hal penting yang menjadi catatan saya adalah gula. Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa pembunuh nomor satu umat manusia kini bukan lagi kekurangan makan (eating too little), melainkan kebanyakan makan (eating too much).
Obesitas dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengannya telah menjadi musuh utama umat manusia.
Akan tetapi bukan melakukan upaya-upaya membatasinya, kelompok berpendapatan tinggi amat sangat khawatir terhadap hilangnya produk-produk yang terkait dengan hal itu.
Gaya Hidup
Ini adalah agenda perubahan yang sangat sulit dibendung dan cepat merembes ke bawah. Namun biayanya sangat mahal dan membuat biaya hidup kaum kaya semakin mahal dan sensitif terhadap perubahan.
Gaya hidup selalu menjadi tantangan bagi para pencipta produk yang selalu dituntut untuk terus menciptakan jargon-jargon, bintang-bintang baru, dan produk-produk berkelas terbaru.
Limited edition, luxurius goods, dan tema-tema baru selalu diciptakan untuk memenuhi tuntutan kelas ini.
Gelar
Berbeda dengan para pemburu prestasi (the achiver) yang mendapatkan gelar untuk membuktikan suatu kemampuan, kelompok kaya ingin mendapatkan gelar lebih untuk menunjukkan prestise dan kekuasaan.
Maka jangan heran ada banyak "profesor" yang tidak memiliki rekam jejak akademis. Sementara, mereka yang memiliki rekam jejak akademis, belum tentu mendapat gelar profesor.
Mereka juga senang mendapatkan gelar-gelar artifisial yang bisa memanggungkan diri ke hadapan teater publik. Seseorang yang “mabuk” gelar bisa mendapatkannya dari lembaga yang mengharapkan charity untuk kelangsungan hidup organisasi.
Kebahagiaan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR