Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah larangan kontroversial menyeruak di anggota perempuan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Russian Today pada Juli lalu melaporkan, larangan itu muncul setelah banyaknya pasukan pria yang religius.
Israel's Women's Networkmelansir, dari rekrutan IDF yang memberi keterangan, mereka mendapat serangkaian aturan yang ketat.
Antara lain mereka dilarang mengenakan kaus putih, melepaskan bra, hingga merokok di dekat tentara pria.
Baca Juga : Indonesia Masuk Top 15 Kekuatan Militer Dunia, Lewati Israel dan Australia
Direktur organisasi itu, Michal Gera Margaliot, menyatakan mereka diatur sikap dan pakaian karena banyaknya anggota yang Ultra-Ortodox.
"Kami menerima banyak pengakuan dari personel wanita sepanjang 2017. Komandan lapangan memberi perintah ganjil kepada mereka," kata Margaliot.
Salah seorang tentara yang memberi pengakuan itu berujar, mereka bahkan dilarang mencopot bra ketika tidur.
Terdapat pemeriksaan yang dilakukan kepada mereka selama dua menit setiap menjelang jam tidur serta saat lampu dinyalakan.
"Jika dalam pemeriksaan itu ada yang tidak mengenakan bra, mereka bakal dikenai peringatan," ujar serdadu anonim itu.
Di pangkapan Shizafon dan 80, tentara perempuan juga dilarang memakai celana di atas lutut ketika di ruang olahraga agar tak menggoda rekannya yang pria.
Seorang instruktur perempuan IDF dilaporkan dicopot dari jabatannya setelah seorang komandan tak nyaman dengan keberadaannya.
Anggota lain berujar, dia pernah diberi tahu untuk mengenakan celana agak longgar karena banyaknya anggota pria religius di ruang latihan.
"Namun, hanya sedikit dari kami yang melakukannya. Jadi, mereka langsung membatalkan latihan," tutur anggota tersebut.
Dalam laporan yang dikeluarkan Israel's Women's Network, tidak saja tentara religius, namun juga komandan sekuler mendukung aturan itu.
Baca Juga : Mustafa Tlass, Jenderal Suriah yang Menjagal Puluhan Tentara Israel Langsung dengan Tangannya Sendiri