Advertorial

Putri Diana 'Dimakamkan' Ulang dalam Sebuah Upacara yang Tak Terhormat

Masrurroh Ummu Kulsum
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Tepat pada 31 Agustus tahun 2018 ini, adalah 21 tahun meninggalnya Princess of Wales, Putri Diana.

Sekelompok orang yang digawangi oleh seniman Inggris Stanley Schtinter seperti dikutip dari Mirror (11/9/2018), memperagakan ulang upacara pemakaman Diana.

Acara tersebut dilakukan di sebuah gudang populer yang berjarak beberapa meter dari penjara Strangeways, Kota Manchester.

Dalam reka ulang pemakaman tersebut, sebuah mobil ungu yang hancur dihadirkan pula sebagai mobil Mercedes maut yang ditumpangi Diana saat kecelakaan pada tahun 1997 di Paris kala itu.

Baca Juga : 21 Tahun Kematian Putri Diana: Sang Putri yang Tak Pernah Benar-benar Bisa Mencintai Dodi

Tak ketinggalan, seorang penulis bernama Jonathan Meades membacakan pidato seperti yang dilakukan saudara Diana, Jimmy Savile, pada upacara pemakaman sang putri dulu.

Adegan selanjutnya menampilkan peti mati Diana yang ditutup kain berwarna hitam dan putih datang dari taksi.

Peti tersebut lantas diarak pelayat menuju gudang, orang-orang melempari peti Diana dengan bunga dan brokoli seraya berpura-pura menangis.

Sekitar 160 orang menhadiri acara tersebut di mana kebanyakan usianya dibawah 30 tahun.

Baca Juga : 21 Tahun Kematian Putri Diana, Selama Itu Pula Pangeran Harry Memendam Emosi Kesedihannya

Karen Priestley seorang fotografer yang menghadiri pemakaman palsu itu mengatakan, para hadirin yang datang benar-benar tidak emosional saat mengingat kematian Diana.

"Orang-orang membawa bunga dan brokoli, banyak dari mereka yang hadir terlalu muda untuk mengingat kejadian yang asli," katanya dikutip dari Mirror.

"Itu sungguh menyakitkan dan tak terhormat, ada mobil yang hancur menirukan kendaraan yang ditumpangi Diana ketika meninggal. Kendaraan itu diletakkan bunga dan gambar Diana dengan mawar di sebelahnya," tambahnya.

Lagu Candle in The Wind yang dinyanyikan Elton John di upacara pemakan Diana 21 tahun yang lalu juga dibawakan ulang dalam versi baru oleh band pada acara tersebut.

Reka ulang upacara pemakaman ini juga menampilkam pria yang berpakaian seperti pendeta dan seorang pria yang berpakaian seperti seorang imam besar.

Acara itu dilakukan pada 6 September lalu dimulai pada pukul 18.30 malam waktu setempat dan rute melewati jalan belakang Broughton di Salford.

Selain dianggap tidak memiliki rasa hormat, reka ulang pemakanan Putri Diana juga dianggap oleh Austin Collings seorang direktur aristic bukanlah sebuah karya seni melainkan eksorsisme, praktik untuk mengusir setan.

Baca Juga : Tak Hanya Diana, 4 Putri Bangsawan Ini Hidupnya Juga Berakhir dengan Tragis, Ada yang dari Indonesia

Artikel Terkait