Intisari-Online.com – Para wanita perlu membaca ini sebelum menyesal kemudian hari.
Para psikolog telah menemukan keanehan yang melanda para wanita di hari-hari tertentu, membeli pakaian dengan kalap – bahkan pakaian “yang terlalu berani” – kemudian menyesel seminggu kemudian.
Dari penelitian itu terungkap ada enam hari dalam sebulan yang mendorong wanita lebih tertarik berbelanja pakaian daripada biasanya.
Alasannya adalah enam hari itu merupakan hari-hari di tengah siklus mereka saat wanita dalam kondisi paling subur, menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh Universitas New South Wales di Australia.
Penulis mengutip bukti bahwa wanita lebih cenderung berbelanja pakaian seksi saat itu karena mereka “lebih termotivasi secara seksual dan ingin menggoda pasangan” pada saat mereka sedang berkeinginan memiliki momongan.
Salah seorang peneliti, Dr Khandis Blake, mengatakan bahwa pakaian adalah cara penting bagi seseorang untuk mengirim sinyal satu sama lain, entah secara sadar atau tidak.
Blake menambahkan, "Pakaian bisa dijadikan alat untuk mencari perhatian dari pasangannya, untuk ‘mengintimidasi’ wanita saingan, dan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan ketegasannya.
“Maka, masuk akal jika wanita lebih tertarik untuk membeli pakaian saat mereka subur. Karena kesuburan merupakan satu-satunya masa ketika seorang wanita bisa hamil."
Gagasan bahwa wanita didorong oleh hormon mereka saat berbelanja pakaian cenderung menimbulkan perdebatan.
Namun para psikolog menemukan kombinasi antara kadar hormon progesteron seks yang rendah dan estradiol tinggi bisa meramalkan betapa tertariknya mereka dalam membeli pakaian.
Mereka meneliti 98 wanita yang ingin belanja pakaian saat mereka tidak subur, pada awal atau akhir siklus haid mereka, dengan masa subur enam hari mereka di tengahnya.
Para wanita, membandingkan dengan diri mereka pada waktu yang berbeda, mengatakan bahwa mereka akan menghabiskan banyak uang untuk membeli pakaian selama masa subur mereka.
Mereka diperlihatkan katalog berisi 10 pakaian, yang sebelumnya dinilai oleh 67 pria dan wanita sebagai pakaian seksi.
Semua pakaian itu berjenis pakaian untuk berkencan, tapi dengan model yang “lebih berani”, lebih menantang.
Ketika para wanita yang terlibat dalam penelitian ini menimbang-nimbang harga yang harus dibayarkan untuk pakaian-pakaian itu, nyata-nyata pakaian yang lebih berani itu lebih populer di mata mereka selama masa subur mereka bulan itu.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psyhoneuroendocrinology, juga menemukan bahwa wanita lebih asertif pada saat mereka paling subur.
“Temuan ini menjadi penting karena berakibat pada bagaimana kita memahami obat hormonal. Ada kemungkinan bahwa wanita yang memakai pil atau menjalani terapi sulih hormon akan mengalami efek sampingan terhadap ketegasan mereka karena obat ini mempengaruhi estradiol dan progesteron,” Blake menambahkan.