Pimpinan tur tersebut akhirnya melihat air mata mengalir di wajah murid laki-laki itu.
Tepat di depan remaja laki-laki itu, seorang narapidana menatapnya dengan wajah yang juga berlinang air mata.
"Ada apa nak?" tanya Arom kepada murid itu.
Murid itu menjawab, "Guru, itu ayah saya. Saya sangat terkejut [melihatnya]."
Arom yang menggambarkan penjara itu sebagai tempat yang "menyedihkan", mengatakan di Facebook bahwa ketika anak itu diminta untuk berbicara dengan ayahnya, dia awalnya berpikir mungkin itu bukan ide yang bagus.
Namun, dia akhirnya memberanikan diri bertanya kepada sipir apakah dia boleh menemui ayahnya.
Sipir membolehkannya dia berlari ke ayahnya.
Orang-orang sekitar mulai menangis dengan adegan yang menyentuh, melihat mereka berdua berpelukan.
Ayah dari anak remaja itu membisikkan kalimat menyentuh kepada anaknya, "Aku sangat menyesal, aku merindukanmu."
"Ketika aku meninggalkan tempat ini aku akan menjadi ayah yang baik."
Baca Juga : Nilai Yuan China Lebih Lemah Dibanding Dollar AS, Tapi Malah Menguntungkan! Ini Alasannya
"Kamu juga harus menjadi anak yang baik."
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR