Misalnya, ia rajin membaca buku-buku kehamilan dan mengumpulkan berbagai artikel seputar kesehatan ibu-anak.
Baca Juga : 14 Tahun Pembunuhan Munir: Kapan Hukum Benar-benar Menguak Kebenaran?
Bahkan, "gara-gara" buku kiriman seorang temannya di Australia tentang dampak lukisan pada bayi, Munir jadi rajin mengajak istrinya berkeliling dari satu galeri ke galeri lain.
"Dalam buku itu disebutkan, jika ibu hamil rajin diajak melihat lukisan, maka anaknya kelak akan menyukai keindahan. Wah, kayaknya ini merupakan eksperimen yang menarik. Makanya saya ajak istri saya untuk rajin melihat-lihat lukisan," tuturnya.
Satu hal yang dikhawatirkan Munir, anaknya kelak bakal "menyukai" kekerasan.
Maklum, kala sang anak dikandung, hampir tiap hari Munir bergelut dengan para demonstran, korban kekerasan, ancaman pembunuhan, teror dan tindak kekerasan lainnya.
Apalagi, tuturnya, "Apa yang saya hadapi selalu saya ceritakan sama istri. Dia sendiri tentunya juga mendengar cerita-cerita yang seram."
Alhamdulillah, kekhawatiran tersebut tak menjadi kenyataan. Sang buah saat itu malah menunjukkan sifat periang dan menyukai keindahan.
"Dia suka sekali sama lukisan. Kalau lihat gambar, dia senang sekali. Dia juga lebih banyak tertawa daripada menangis. Jadi, bukan trouble maker-teh. Mudah-mudahan begitu seterusnya," papar Man of The Year 1998 menurut sebuah majalah berita ini.
SUKA MUSIK KLASIK
Yang menarik, Alif kecil ternyata "penggemar" musik klasik.
Padahal ayahnya penyuka musik pop dan melayu. Gara-gara kegemaran si kecil itulah, Munir jadi ikut-ikutan menikmati musik klasik.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR