Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar. Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.
Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.
Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.
Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.
Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu,
Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat. (Kidnesia/Johanna Ernawati)
Baca Juga : Indonesia Masuk 4 Besar Klasemen Asian Games 2018, Malaysia Hanya Nangkring di Peringkat ke-14
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR