Intisari-Online.com – Baru-baru ini saya diundang untuk menghadiri sebuah perayaan ulang tahun ke-25 bisnis yang dimiliki oleh seorang teman yang sangat baik dan istimewa.
Saya pertama kali bertemu saat ia memulai bisnisnya dan saya pernah memiliki kesempatan untuk memberikan jasa pada perusahaannya itu hingga dua puluh lima tahun ini. Kami pun tetap berkomunikasi secara teratur.
(Baca juga:Misteri Jembatan Adam yang Konon Dibuat Hanoman dan Rama untuk Menjemput Shinta di Alenka?)
Pada hari perayaan itu, saya tahu bahwa saya akan terlambat datang, maka saya pun meneleponnya untuk memberitahu keterlambatan saya.
Saya tiba 20 menit setelah waktu dimulainya acara. Ternyata teman saya menyambut saya, mengakui bahwa ia senang melihat saya dan menahan diri untuk menunda bagian resmi perayaan tersebut.
Luar biasa, saya merasa benar-benar disambut dan diakui sedemikian rupa oleh teman saya ini.
Seperti yang selalu ia lakukan dalam menghadapi saya dua puluh lima tahun yang lalu, ia tetap membuat saya merasa spesial dan penting.
Saat saya bergabung dengan tamu lain, saya bisa merasakan perasaan persahabatan, kehangatan, dan kebahagiaanyang indah di dalam ruangan, saat berbaur dan mengobrol dengan mereka.
Sayangnya, saya hanya memiliki waktu sedikit untuk berbicara dengan para tamu.
Dalam sambutannya, teman baik saya ini menyambut semua tamu atas nama anggota keluarga dan anggota timnya.
Secara individu juga mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang berkumpul di ruangan itu dan memberikan dukungan dan pertemanan bisnis selama dua puluh lima tahun terakhir.
Selama pidato ucapan terima kasihnya, ia merujuk sebuah kutipan yang mencerminkan keseluruhan pendekatannya terhadap bisnis dan kehidupan pribadinya…. “selalu menari dengan orang yang kau ajak ke pesta dansa.”
Ia kemudian terus berbicara tentang pentingnya tetap setia kepada mereka yang telah mendukung sejak awal bisnisnya dan memulai semua pasang surut dalam dua puluh lima tahun terakhir.
Ia juga menyebutkan bahwa selama ini telah banyak orang menawarkan layanan mereka dan terkadang memberikan tawaran untuk mengatur bisnisnya aga lebih baik.
Namun, ia tidak memiliki masalah dengan mengatakan “terima kasih, tapi tidak, terima kasih.”
Karena yang penting baginya adalah selalu mengingat apa yang telah dilakukannya dan terus dilakukan orang, dan ini semua terpenting dalam bisnisnya. Atas pertimbangan dan keputusan pribadi.
Ucapan terima kasihnya yang hangat dan tulus ditujukan kepada mereka yang telah memberikan lebih dari sekadar layanan, dukungan dan kesetiaan mereka.
Ini adalah tentang persahabatan profesional dan pribadi yang lebih dalam yang akhirnya membuat hidup menjadi lebih menyenangkan.
(Baca juga:4 Kali Nikah-Cerai dalam Waktu 16 Tahun, Christina Onassis Jadi Bukti Bahwa Uang Tak Bisa Beli Kebahagiaan)
Sepulang dari rumah teman saya itu, saya merenungkan betapa beruntungnya kita memiliki orang-orang dalam kehidupan kita yang tetap bertahan dalam semua pasang surut. Dan yang terpenting mereka adalah teman baik.
Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk terus pergi ke pesta dansa dengan seorang teman baik yang memiliki tingkat integritas dan nilai pribadi yang unik dan tinggi.