Intisari-Online.com -Reputasi China sebagai negara “peniru” memang patut diacungi jempol. Dan itu berlaku juga dalam urusan alutsista.
Jurus tiru-meniru tanpa rasa malu itu juga diterapkan oleh China saat memproduksi pesawat peringatan dini Airborne Early Warning (AEW) yang bisa diterbangkan dari kapal induk.
Konon, pesawat ini meniru pesawat Amerika Serikat plus Rusia.
(Baca juga:Tak Lazim, Seorang Pria Muda Dibius dan Diperkosa Tiga Wanita)
Berkat jurus meniru barang orang itu, China bahkan sudah merilis bahwa produksi pesawat peringatan dininya sudah siap diterbangkan dari kapal induk dan bergentayangan di atas perairan Laut China Selatan.
Proses produksi pesawat peringatan dini ChinaY-7J yang digarap di salah satu industri militer di kawasan Propinsi Wuhan itu, saat ini bahkan telah memasuki tahap prototipe.
Sesuai programnya pesawat Y-7J yang merupakan tiruan dari pesawat peringatan dini Rusia, Antonov An-26 dan pesawat peringatan dini AS, E-2 Hawkeye ini siap dioperasikan dari geladak kapal induk berlandasan pendek.
Proyek Y-7J yang bagian fuselage depannya merupakan pengembangan dari pesawat Xian Y-7 atau Antonov An-26 (Rusia) versi China dan bagian ekornya merupakan tiruan dari pesawat Northrop Grumman C-2 (AS).
Sementara itu, bagian atasnya semuanya meniru E-2 Hawkeye (AS) telah menjadikan Y-7J China pesawat intai rasa Rusia dan Amerika.
(Baca juga:Tahi Lalat Pembawa Berkat)
Secara fisik Y-7J memiliki panjang fuselage 21 meter, wingspan 27 meter, berkecepatan maksimal 700 km per jam, dan jarak jelajah 2.300 km.
Untuk diterbangkan dari kapal induk, Y-7J hanya membutuhkan landasan sepanjang 300 meter dan lebar 80 meter.