Selain itu, Varathan juga menyebutkan beberapa faktor yang turut mempengaruhi melemahnya rupiah:
Baca Juga: Kulit Leher Belakang Menebal dan Terlihat Hitam? Hati-hati Itu Tanda Penyakit-penyakit Ini Lho...
1. Kondisi politik Iran
Jika utang terus bertambah dan harga minyak tetap tinggi menjelang sanksi Amerika pada Iran di bulan November nanti, nilau rupiah akan terpengaruh.
"Harga minyak naik bisa berkontribusi pada peningkatan tagihan impor negara," kata Varathan.
2. Neraca transaksi berjalan mengalami defisit
Neraca berjalan adalah alat ukur untuk perdagangan internasional Indonesia.
Ini mencakup transaksi barang, jasa, pendapatan aset dan tenaga kerja juga transfer uang.
Ini bisa terjadi karena pasokan ekspor lebih lemah dibanding pasokan impor.
Pemerintah sedang memberlakukan pembatasan impor untuk menahan defisit ini dan mengurangi kebutuhan untuk menjual rupiah lebih banyak.
Bank Indonesia juga telah melakukan beberapa langkah untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
BI menaikkan suku bunga sebanyak empat kali lipat sejak bulan Mei.
Rupiah yang terus melemah bisa menyebabkan harga bahan pokok melambung tinggi karena kebanyakan bahan-bahan pokok untuk kebutuhan produksi berasal dari luar negeri.
Baca Juga: Jadi, di Manakah Soeharto saat Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) Terjadi?
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR