Advertorial

Memaki Bisa Redakan Rasa Sakit Fisik Loh, Tapi Jangan Sampai Kecanduan!

Aulia Dian Permata

Penulis

Memaki ternyata bisa membantu meredakan rasa sakit fisik, tapi kalau terlalu sering memaki malah jadi lebih tidak tahan sakit
Memaki ternyata bisa membantu meredakan rasa sakit fisik, tapi kalau terlalu sering memaki malah jadi lebih tidak tahan sakit

Intisari-Online.com - Apakah Anda termasuk orang yang sering memaki dalam keseharian Anda?

Memaki biasanya dilakukan oleh seseorang untuk mengekspresikan amarah sekaligus rasa sakit yang mereka rasakan.

Tahukah Anda bahwa memaki ternyata memang dapat membantu mengurangi rasa sakit?

Tapi itu tidak berlaku pada orang yang sudah kecanduan atau terlalu sering memaki setiap harinya.

Baca Juga:Pengalaman Bambang Hartono Bermain Bridge, Pernah Ketiduran Saat Laga Final Hingga Dibangunkan Lawan

Dalam sebuah penelitian, psikolog Richard Stephens di Keele University, Inggris beserta timnya mencoba sebuah simulasi.

Sekelompok mahasiswa diminta mencelupkan tangannya ke dalam air es selama 40 detik atau selama yang bisa mereka tahan.

Satu grup mahasiswa diminta melakukan hal itu sambil meneriakkan kata yang mereka pilih, sedangkan grup lain meneriakkan sebuah kata yang bahkan belum pernah mereka dengar.

Hasilnya, 73% partisipan dapat bertahan 31 detik lebih lama saat melakukannya sembari memaki.

Baca Juga:Menteri Keuangan Malaysia Dituduh Korupsi, Menteri Keuangan Indonesia Malah Banyak Prestasi

Namun, ketika seorang partisipan sebelumnya sudah kecanduan memaki dan sering mengucap kata makian dalam kesehariannya, efek pereda sakit malah menurun dan mereka tak bisa bertahan lama di dalam air es.

Peneliti menduga bahwa saat seseorang memaki, opioid endogen pada otak mereka diaktifkan.

Opioid endogen ini adalah bahan kimia penghilang rasa sakit yang diproduksi dalam otak dan punya efek mirip morfin serta oxycodone.

Tak heran banyak orang yang mungkin menjadi kecanduan atau secara fisik tergantung pada memaki karena mereka merasakan efek dari opiod endogen setiap kali mereka memaki.

Baca Juga:Salut! Ayahnya Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Gaya Hidup Armand Hartono Jauh dari Kemewahan

Opioid endogen akan lebih banyak jumlahnya jika dipicu oleh makian saat seseorang sedang marah.

Itu artinya, orang yang sering mengekspresikan kemarahan mereka secara verbal (memaki) malah akan lebih mudah merasakan sakit.

Sebab, mereka tak lagi sensitif dengan efek opioid endogen.

Nah, jadi jangan sampai terlalu sering memaki apalagi kecanduan ya! Bukannya mengurangi sakit, malah jadi tidak bisa mentolerir rasa sakit nantinya!

Baca Juga:Mewahnya Kota Kuala Kencana Milik PT. Freeport di Tengah Hutan Papua, Serba Modern dan Canggih!

Artikel Terkait