Kini gelombang K-Pop semakin terbuka untuk diterima berbagai budaya di dunia.
Target pasar paling besar masih di kawasan Asia, namun lamat-lamat invasinya sudah mencapai Eropa dan Amerika Utara. Penjualan album tak hanya laku di dalam negeri, melainkan juga di pasar internasional.
Baca juga: Bukan dengan Implan, Begini Jurus Memperbesar Payudara ala Artis K-Pop Jeon Hyosung
Meski jika Anda tinggal jauh dari Korea selatan, ongkos kirim produk-produk idola seperti album, official merchandise, aksesoris, dll. jauh lebih mahal dibandingkan harga barangnya.
Namun barang-barang itu tetap laris manis, bahkan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi para agensi K-Pop.
Laris manis duit kumpul
Sama seperti industri pada umumnya, K-Pop didukung perusahaan-perusahaan pencetak para idola (idols). Mulai dari persiapan menjadi idola, baik itu penyanyi, penari, aktor, aktris, dll. semua dimulai dari nol.
Talenta dan bakat memang penting, namun bukan yang utama. Sebab kehadiran agensilah sesungguhnya yang melahirkan sosok idola itu.
Di dalam industri, ada produk artinya ada pula pendapatan. Pendapatan agensi ini memang bergantung pada pendapatan artisnya. Jumlahnya juga tidak main-main.
Contoh, seperti dilansir Forbes, kelompok Bigbang, boygroup naungan YG Entertainment menduduki peringkat keempat kategori Highest-Paid Boy Bands Of The Century dengan pendapatan AS$44 juta (sekitar Rp611,2 miliar) pada 2016.
Angka tadi baru berasal dari satu grup. Padahal YG Entertainment juga menaungi idol group lain seperti iKon, Winner, 2NE1, Epik High, dan artis-artis solo lainnya.
Penulis | : | Tika Anggreni Purba |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR