(Baca juga: Inilah "Phunsukh Wangdu" Asli, Insinyur Jenius yang Menginpirasi Peran Aamir Khan dalam 3 Idiots)
Modus operasi CIA jika akan mengguncang pemerintahan negara lain memang sudah menjadi rahasia umum. Biasanya tim CIA dikirim untuk mempengaruhi dan melatih gerakan bawah tanah atau klandestin untuk dijadikan sekutu.
Gerakan itu juga diberi senjata dan dana untuk digunakan menumbangkan pemerintah yang sah.
Kadang terjadi gesekan antara operasi CIA dan pasukan khusus AS di belakang garis pertahanan musuh karena dua kekuatan istimewa ini memang wajib merahasiakan operasi masing-masing.
Pada perkembangan terkini, CIA yang bermarkas di Langley, Virginia, AS dan memiliki 20 ribu anggota.
Tugas mereka tetap sama: mengumpulkan dan menganalisis data pemerintah atau negara lain yang sedang diincar AS, menyelidiki korporasi asing, dan individu.
Struktur organisasi CIA terdiri atas Markas Besar atau Kantor Para Pejabat Eksekutif, National Intelligence Estimates, Direktorat Intelijen, Dinas Klandestin Nasional, dan Direktorat Pendukung.
Hasil semua operasi intelijen kemudian menjadi masukan bagi kebijakan publik yang akan diambil pemerintah atau militer AS.
(Baca juga: Terbukti Secara Ilmiah, Puasa Berikan Energi Positif Bagi Lahir Batin)
Ketika perang melawan terorisme mulai dikobarkan AS pada 2004, CIA pun mengalami perkembangan dan kemudian berdiri Director of National Intelligence (DNI).
DNI yang juga merupakan lembaga pengganti NSA itu tugasnya antara lain mengkoordinasi, mengevaluasi, mengkorelasi, dan mengirim agen CIA ke berbagai sasaran.
Hasil dari semua kegiatan yang dilaksanakan DNI dan merupakan informasi terkini itu lalu disampaikan langsung kepada Presiden AS yang selanjutnya memutuskan langkah apa yang harus segera dilaksanakan.
Pada intinya, tugas utama CIA adalah mengacaukan negara orang!
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR