Advertorial
Intisari-Online.com - Baru-baru ini nama Michael Bambang Hartono dibicarakan banyak orang setelah menjadi peserta tertua (78 tahun) dalam Asian Games 2018 di cabor bridge.
Selain itu, Bambang Hartono juga berhasil meraih medali perunggu di cabor bridge.
Tak disangka, Bambang Hartono adalah orang tak biasa.
Bersama saudaranya, Robert Budi Hartono, mereka sukses dalam berbagai bisnis yang mereka kelola.
Baca Juga:Merasa Ingin Pingsan Saat Melihat Darah atau Suntikan? Ini Sebabnya!
Baca Juga:Peneliti: Jangan Ragu Ambil Cuti Jika Tak Ingin Alami Kematian Dini!
Mereka adalah konglomeratpemilik PT. Djarum, BCA, serta berbagai aset properti Hotel Indonesia (Kempinski), pusat perbelanjaan Grand Indonesia dan perusahaan media seperti kaskus dan Blibli.
Menurut Forbes, Budi Hartono tercatat sebagai orang terkaya pertama di Indonesia dengan total kekayaan senilai $ 17,4 dolar (Rp258 triliun).
Sedang Bambang Hartono berada di peringkat kedua dengan kekayaan $ 16,7 miliar dolar (sekitar Rp248 triliun).
Dengan melambungnya nama Bambang Hartono, dia kemudian dikaitkan dengan kepemilikan mall besar di Solo dan Yogyakarta, yakni Hartono Mall.
Padahal, Hartono Mall bukanlah milik Budi Hartono maupun Bambang Hartono.
Hartono Mall sebenarnya milik PT. Delta Marlin Group, perusahaan besar asal Solo, Jawa Tengah.
Awalnya Pt. Delta Merlin Group hanya memiliki satu lini bisnia, yaituCV. Duniatex yang bergerak di bidang tekstil sejak tahun 1974.
Duniatex didirikan oleh Hartono dan istrinya, Indriati.
Baca Juga:Emas Ke-31 Asian Games 2018 untuk Indonesia Dipersembahkan Oleh Tim Sepak Takraw
Setelah Hartono meninggal, bisnis tersebut berkembang pesat saat diteruskan oleh putranya, Sumitro.
Sumitro melebarkan usahnya di dunia properti dengan mulai membangun Hartono Mall pertama di Solo.
Selain Mall, PT. Delta Merlin juga memiliki beberapa hotel di berbagai daerah di Indonesia, sepertiBestwestern Solo Baru, Noorman Hotel Semarang, Favehotel Solo, The Alana Hotel Solo, Hartono Trade Center, Marriot Yogyakarta, dan lainnya.
Tak cukup dengan cerita kesuksesan kedua keluarga besar Hartono tersebut, masih ada Hartono lain yang memiliki cerita suksesnya sendiri.
Baca Juga:4 Perawatan Minyak Kelapa untuk Kurangi Stretch Mark dan Bekas Luka, Mudah Dicoba!
Ada nama mantan pebulutangkis Indonesia, Rudy Hartono yang pernah memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan All-England bergengsi delapan kali, tujuh kali berturut-turut (1968-1974) dan di Kejuaraan Dunia tahun 1980.
Dia adalah salah satu pemain paling terkenal dalam sejarah olahraga dan dianggap sebagai salah satu pemain bulutangkis terbesar sepanjang masa.
Kemudian ada Gesang Martohartono yang merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu Jawa.
Dia adalah komposer dari lagu 'Bengawan Solo' yang terkenal di seluruh Indonesia, Jepang, negara-negara Asia dan negara lain.
Kesuksesanpara Hartono tersebut tentu mengundang kesimpulan bahwa nama Hartono memang pembawa berkah, pembawa kesuksesan yang memang telah dimaksudkan oleh yang memberikan nama Hartono kepada mereka.
Nama Hartono sendiri adalah nama populer untuk anak laki-laki.
Dalam bahasa Jawa, Hartono memiliki bentuk lain dari hartana yang berarti memiliki kekayaan atau kaya.
Dari sini, mungkin banyak yang mengatakan, pantas orang dengan nama Hartono memiliki kesuksesan dan kekayaan dalam usaha yang mereka lakukan.
Hal itu mungkin selaras dengan sebuah pepatah 'nama adalah doa', yang berarti memberi nama Hartono berharap kelak dia akan memiliki kekayaan.
Bukan berarti hanya kekayaan secara materi, namun yang terpenting juga kekayaan hati.
Namun, yang perlu diingat bahwa sebelum kekayaan yang mereka raih, ada kerja keras dan semangat pantang menyerah untuk menggapai yang mereka cita-citakan.
Nah, mungkin setelah ini ada yang mau memberi nama anaknya dengan nama Hartono, dengan harapan memiliki keberuntungan yang sama.
Baca Juga:Kisah Kakek 99 Tahun yang Berjalan Kaki Sejauh 14 Km Setiap Hari Demi Menjenguk Istrinya yang Sakit