Advertorial
Intisari-Online.com -Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan bahwa mulai 1 September 2018 tak ada lagi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar murni atau B-0 yang dijual di SPBU.
Semuanya akan beralih menjadi bahan bakar biodiesel atau B20 yang merupakan campuran solar 80 persen dan minyak kelapa sawit atau CPO sebesar 20 persen.
"Jadi mulai besok (hari ini, Red) tidak ada lagi B-0. Jangan sampai ada yang bilang kalau solarnya itu hasil impor lama. Saya enggak peduli pokoknya mulai besok campur," tegas Darmin saat memberikan sambutan dalam peluncuran mandatori B20 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Darmin menambahkan, apabila Badan Usaha BBM (BU BBM) tidak melakukan pencampuran, dan Badan Usaha BBN tidak dapat memberikan suplai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) ke BU BBM akan dikenakan denda sebesar Rp6.000 per liter.
Baca juga:Benarkah Semua Aktivitas Ponsel Kita Disadap oleh Pemerintah? Termasuk WhatsApp dan Facebook?
Adapun produk B-0 nantinya hanya untuk Pertadex atau Diesel Premium.
Di sisi lain, beberapa pengecualian dapat diberlakukan terutama terhadap Pembangkit Listrik yang menggunakan turbine aeroderivative, alat utama sistem senjata (alutsista), dan perusahaan tambang Freeport yang berlokasi di ketinggian.
Oleh karenanya, terhadap pengecualian tersebut digunakan B0 setara Pertadex.
"Ada yang mengatakan kejam benar dendanya segitu ya ini hari harus dilakukam biar tidak ada yang tidak pakai B20," sebut Darmin. (Ridwan Aji Pitoko)
Baca juga:Militer AS Siap Menggempur Suriah, Pasukan Rusia pun Siagakan Su-35 dan Jet Tempur Siluman
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menko Darmin: Mulai Besok Tak Ada Lagi Solar Murni...".
Baca juga:Penyakit Liver Seperti yang Diderita Faldy Albar Dapat Dideteksi Lewat Tangan, Ini Caranya