Intisari-Online.com - Setiap komputer yang tersambung ke Internet memiliki identitas tersendiri yang unik. Identitas itu berupa IP address.
Pada pemakai Internet biasa (dial up), biasanya merupakan IP address dinamis. Maksudnya berubah-ubah setiap kali terhubung ke Internet.
(Baca juga: Hacker Retas Situs Telkomsel untuk Protes Harga Paket Internet: 8 Meme Lucu tentang Kuota Internet)
IP address komputer lokal yang tidak terhubung ke Internet adalah 127.0.0.1, sedangkan apabila terhubung ke Internet akan mendapatkan lagi satu IP address, misalnya 203.125.33.90 (atau lainnya tergantung ISP kita).
IP address ini terlihat oleh pihak lain di luar, sehingga dapat menjadi objek serangan.
Apabila komputer kita merupakan bagian dari LAN (local area network), dan koneksi ke Internet secara bersama-sama melalui satu komputer (disebut proxy server), maka IP address komputer kita ditetapkan secara lokal oleh administrator, biasanya IP address lokal ini formatnya 192.168.x.x atau sejenisnya.
IP address ini tidak terlihat oleh pihak luar, sehingga komputer kita terlindung oleh proxy server tadi.
Ketika terhubung ke Internet, tentu ada lalu lintas data. Pintu gerbang ini dikenal dengan istilah port.
(Baca juga: Rahasia Membuat Password yang Paling Susah Dibobol Berdasarkan Bocoran dari Hacker)
Misalnya port 25 (Simple Mail Transfer Protocol/SMTP untuk mengirim e-mail atau surel), 110 (Post Office Protocol version 3/POP3 untuk menerima surel), port 21 (File Transfer Protocol/FTP untuk bertukar file), port 22 SSH (Secure Shell) port 23 Telnet, dan port 80 HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
Jadi, bila kita mengakses suatu layanan di Internet, maka port-port di atas yang digunakan. Saat berselancar (browsing), maka kita mengakses port 80 pada situs yang kita akses. Bila kita mengambil surel, maka digunakan port 110, dan seterusnya.
Untuk mengetahui port-port mana saja yang terbuka, bisa gunakan scanner seperti SuperScan atau UltraScan.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR