Intisari-Online.com — Dunia penelitian Indonesia memang belum semaju di Eropa, Jepang, atau bahkan India dan China.
Meski begitu, tetap ada banyak ilmuwan Indonesia yang mencatat prestasi. Webometrics mencoba menyusun daftar ilmuwan Indonesia paling top.
Lembaga itu mengoleksi data pada Maret 2017, melihat ratusan nama ilmuwan yang bekerja di Indonesia, publikasi, serta kutipan hasil penelitiannya berdasarkan Google Scholar Citation.
(Baca juga:Ahok Menghuni Rutan atau Lapas? Ini Perbedaannya)
602 nama yang menggeluti berbagai bidang, mulai dari biologi, geologi, hingga fisika partikel, ada di dalam daftar tersebut. Berikut nama-nama yang masuk daftar 8 ilmuwan terbaik Indonesia versi Webometrics:
1. Suharyo Sumowidagdo (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI)
Suharyo Sumowidagdo ialah ilmuwan yang menggeluti fisika partikel eksperimental.
Dia meraih gelar doktor dari Florida State University dan pernah tergabung sebagai anggota tim peneliti di Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN).
Di sana, Suharyo ikut memecahkan misteri tentang Higgs boson atau "partikel tuhan".
2. Johannes V D Wirjawan (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Johannes menekuni bidang fisikia partikel, yang akhirnya mengantarkan dirinya masuk dalam proyek penelitian besar, Dzero Collaboration di Fermilab, Batavia, Illinois.
Mengutip dari pressreader.com, di proyek itu, Johannes bersama 450 peneliti lainnya meneliti partikel-partikel yang diyakini terpentuk pada saat awal terciptanya alam semesta.
3. Emiliana Tjitra
Emiliana dikukuhkan sebagai Profesor Riset yang bergerak di bidang Biologi Lingkungan dan Bidang Parasitologi Mikrobiologi (BIODEMIK) pada tahun 2012 lalu oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mengutip dari Liputan 6, Emiliana telah menghasilkan lebih dari 139 karya tulis ilmiah yang ditulis bersama penulis lain atau sendiri dalam jurnal ilmiah, buku atau prosiding pertemuan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, di dalam dan di luar negeri.
4. Azyumardi Azra (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Azyumardi Azra adalah pengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dia dikenal sebagai ahli sejarah, sosial, dan intelektual Muslim.
Dia menulis beberapa buku, di antaranya Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas, dan Aktor Sejarah yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama serta The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian? Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries terbitan Columbia University.
5. Suryadi Ismadji (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Suryadi Ismadji adalah pengajar di Universitas Katolik Widya Mandala. Konsentrasinya adalah teknik kimia, utamanya absorbsi dan penanganan air limbah.
6. Hairiah Kurniatun (Universitas Brawijaya)
Hairiah Kurniatun merupakan profesor dalam bidang biologi tanah dan ekologi akar.
Penelitiannya mencakup hilangnya karbon setelah alih fungsi lahan hingga stok karbon di kebun skala rumah tangga.
7. Jogiyanto Hartono (Universitas Gadjah Mada)
Dosen tetap FE UGM sejak tahun 1985. Sejak tahun 2001 ia menjabat sebagai direktur S2 dan S3 Akutansi FE UGM.
Selain menulis buku, Jogiyanto Hartono juga aktif melakukan riset di bidang sistem informasi dan akutansi pasar modal.
8. Mudrajad Kuncoro (Universitas Gadjah Mada)
Mudrajad adalah dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pada Agustus 2016 lalu, Mudrajad meraih penghargaan "Best Paper Award" dalam "Fourth International Conference on Advances in Management, Economics and Social Science (MES)" di Roma, Italia.
Menudtip dari Berita Satu, Mudrajad meraih penghargaan itu lewat karya tulis (paper) berjudul "Beyond Geographic Concentration of Economic Activities in Indonesia: The Role of Industrialization, Urbanization, and Tourism".
Karya tersebut dinilai terbaik dari puluhan paper yang dipresentasikan oleh wakil dari berbagai negara.
Dalam daftar ilmuwan terbaik yang disusun Webometrics, dimasukkan pula ilmuwan dari luar negeri yang berkarya di Indonesia.
Namun, daftar 8 besar yang disusun oleh Intisari-Online.com mengecualikan nama-nama tersebut.