Sebagai pesawat intai, Poseidon memiliki radar canggih yang bisa memantau secara detil berbagai bangunan, kapal-kapal perang, pesawat tempur, peluncur rudal, dan aktifitas lainnya yang sedang berlangsung di pangkalan-pangkalan militer China di LCS.
Secara militer kehadiran Poseidon untuk memantau pangkalan-pangkalan militer di China sebenarnya telah merupakan ‘peperangan elektronik’ yang sesungguhnya antara AS-China di perairan LCS.
Dengan perangkat kamera pengintai dan radar yang dimiliki, penerbangan mata-mata Poseidon tergolong terbilang aman dan tidak bisa diserang karena masih di jalur penerbangan internasional.
Militer China memang telah memperingatan Poseidon untuk segera menyingkir dari penerbangan mata-matanya.
Tapi karena berada di jalur penerbangan internasional, Poseidon tetap meneruskan penerbangan pengintaiannya.
Baca juga: Bersiap Lawan AS di Laut China Selatan, Militer China Genjot Produksi Jet-Jet Tempur Silumannya
Sebagai pesawat intai militer andalan AL AS, Poseidon memang bukan hanya sekedar pesawat intai karena dilengkapai sejumlah rudal dan bom serta torpedo penghancur kapal perang dan sasaran darat lainnya.
Dengan bom-bom yang dijatuhkannya, jika mau, Poseidon juga bisa menghancurkan pangkalan militer China di perairan LCS.
Namun, Poseidon sebagai intai yang paling ditakuti oleh China dan Rusia hingga saat ini hanya bertugas melaksanakan penerbangan mata-mata saja dan bukan untuk menyerang.
Apalagi penerbangan mata-mata Poseidon masih di di kawasan udara internasional dan tidak dikawal oleh jet-jet tempur AS.
Oleh karena militer China pun hanya sebatas memberikan peringatan untuk mengusir Poseidon tanpa memberikan ancaman untuk diserang menggunakan rudal atau jet tempur.
Baca juga: John McCain Meninggal Karena Kanker Otak: Benarkah Main Ponsel 15 Jam Sehari Bisa Jadi Pemicunya?
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR