Suatu kali, ketika dia diperkosa di atas meja dapur, seorang wanita yang lebih tua bahkan berjaga-jaga sehingga anak-anak yang lebih muda tidak akan mengganggu.
Sabah berkata, "Pada saat itu, saya tidak merasakan apa-apa."
"Saya menutup semuanya. Saya berbaring di bak mandi, air berubah merah dari darahku, membayangkan aku adalah malaikat, terbang di jalan-jalan Bristol, jauh dari rumah horor."
"Jika saya ke sekolah dengan mata hitam atau patah tulang atau lapar atau kotor, itu bentuk rasa sakit. Tidak ada satu orang pun yang mencoba membantu."
Sabah berusia 13 tahun ketika ia menceritakan kepada ibunya, namun berusaha menjelaskan apa yang telah terjadi.
Dia berkata, "Cara terbaik yang dapat saya gambarkan adalah apa yang mereka lakukan kepada saya, apa yang suami dan istri lakukan di tempat tidur."
Setahun kemudian, Sabah mengumpulkan keberanian untuk mendekati seorang guru.
Tetapi karena seks tidak pernah didiskusikan dalam keluarganya, dia masih tidak bisa menjelaskan dengan tepat apa yang telah terjadi padanya.
Baca juga: Masukkan 15 Telur Rebus ke Anusnya, Pria Ini Terpaksa Harus Dioperasi
Kemudian polisi disiagakan oleh guru yang bersangkutan.
Sabah berkata, "Polisi mengajukan pertanyaan, 'Apakah dia melakukan hubungan seksual dengan Anda?' Jawaban saya adalah, 'Apa hubungan itu?'"
"Saya bahkan tidak bisa mengucapkan kata itu. Ibuku akan mengganti saluran jika orang-orang berciuman di TV."
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR