Pengemudinya Mayoritas Laki-laki, Penumpangnya Mayoritas Perempuan, Apa Hayo...?

Agus Surono

Editor

Inilah Alasan Pengemudi Go-Jek dan Grab Bike Bisa Raih Puluhan Juta per Bulan
Inilah Alasan Pengemudi Go-Jek dan Grab Bike Bisa Raih Puluhan Juta per Bulan

Intisari-Online.com - Kehadiran ojek online (daring) sudah tak bisa disangkal lagi. Jika dulu masih malu-malu untuk mangkal, sekarang malah bertebaran pangkalan ojek daring ini.

Mencermati hal itu, Pusat Kajian Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia melakukan penelitian tentang aplikasion demanduntuk transportasi daring.

(Baca juga:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya)

Dari penelitian itu terkuak fakta-fakta menarik. Salah satunya perempuan adalah pemesan terbanyak ojek daring ini

"Karena rasa aman dan nyaman," kata peneliti utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi, saat pemaparan hasil survei mereka di Jakarta, Senin (8/5).

Konsumen pengguna aplikasion demandberjumlah 69 persen dari total peserta survei 4.048 orang, sedangkan laki-laki di angka 31 persen.

Menurut data Puskakom UI, para konsumen merasa aman (95 persen) dan nyaman (98 persen) ketika menggunakan transportasi berbasis aplikasi, antara lain karena mengetahui identitas pengemudi dan rute terlacak.

Rata-rata pengguna aplikasi berada pada usia produktif, yaitu 20 tahunan (56 persen) dan 30-an (28 persen), dengan mayoritas tingkat pendidikan S-1 (54 persen).

Hampir seluruh konsumen yang disurvei, 91 persen, menyatakan produktivitas mereka meningkat karena adanya ojek daring ini. Namun Puskakom UI tidak merinci bentuk peningkatan tersebut.

(Baca juga:Jika Diamati, Presiden Prancis Terpilih Emmanuel Macron Punya Kemiripan Wajah dengan Napoleon Bonaparte)

Kebutuhan konsumen terhadap layanan transportasi berbasis dalam jaringan cukup tinggi, yaitu 83 persen untuk ojek dan 50 persen untuk roda empat.

Selebihnya, mereka menggunakan jasa transportasi daring untuk memesan makanan (69 persen) dan mengirim barang (35 persen).

Survei Puskakom UI ini merupakan studi kasus terhadap Go-Jek melalui kuesioner yang dikirim ke peserta secara acak pada 6-11 April lalu, yaitu mitra Go-Ride 3.212 orang, mitra Go-Car 2.801 orang dan pelanggan yang aktif selama tiga bulan terakhir.

Berdasarkan survei ini, kebanyakan mitra pengemudi mereka adalah laki-laki (Go-Ride 99 persen, Go-Car 98 persen) berusia lebih dari 35 tahun (Go-Ride 69 persen, Go-Car 64 persen).

Kebanyakan pengemudi adalah tulang punggung keluarga (Go-Car 95 persen, Go-Ride 97 persen), dengan jumlah tanggungan 2 hingga 4 orang.

Mereka menjadi pengemudi secara penuh waktu (Go-Car 68 persen, Go-Ride 87 persen), sebelumnya bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan (33 persen) dan pegawai swasta (32 persen).

Artikel Terkait