Intisari-Online.com -Untuk kepentingan angkut logistik dan personel khususnya ke daerah perbatasan, pasukan TNI memiliki sejumlah heli transportasi kelas menengah bernama helicopter Mi-17.
Helikopter produksi Rusia yang menjadi andalan saat Perang Dingin dan dioperasikan oleh pasukan Pakta Warsawa ini bisa mengangkut 30 pasukan bersenjata lengkap.
Oh, tentu saja, helikopter ini juga bisa digunakan untuk mengangkut logistic sebanyak 5.000 kg.
Sebagai heli transportas militer yang bisa digunakan untuk menerjunkan pasukan dari udara (airborne), Mi-17 bisa mendarat di mana saja di tempat atau lapangan berumput tanpa mengalami kesulitan.
Oleh karena itu dalam misi operasional untuk kepentingan perang dan non perang, pasukan TNI yang berada di tempat-tempat terpencil sangat mengandalkan Mi-17—terutama untuk memasok logistik.
Logistik dalam jumlah besar bisa dimasukan ke dalam kabin heli Mi-17 melalui pintu belakang heli (ramp door) yang bisa dibuka tutup secara hidrolik dan manual.
Tak hanya itu, pintu belakang heli cukup luas dan bisa digunakan kongko-kongko para personel TNI atau kru heli saat istirahat.
(Baca juga:China Mengkhawatirkan Uji Coba Nuklir Korea Utara Karena Dianggap Bisa Memicu Letusan Gunung di Wilayahnya)
Biasanya para kru heli yang terdiri atas tiga orang, pilot, kopilot dan seorang teknisi serta para personil yang bertugas mengirim logistik butuh istirahat saat mendarat.
Di tengah hutan atau lokasi operasional militer di mana pun, bagi kru heli M-17 untuk istirahat yang paling istimewa adalah di ramp door.