China Mengkhawatirkan Uji Coba Nuklir Korea Utara Karena Dianggap Bisa Memicu Letusan Gunung di Wilayahnya

Moh Habib Asyhad

Editor

Gunung Paektu di perbatasan China-Korea Utara
Gunung Paektu di perbatasan China-Korea Utara

Intisari-Online.com -Tidak hanya Amerika Serikat yang selalu khawatir terhadap uji coba nuklir Korea Utara, China juga termasuk yang ketar-ketir.

Kekhawatiran China memang bukan karena uji coba ledakan nuklir Korut bisa sampai ke wilayahnya.

Mereka khawatir, ledakan uji coba nuklir yang bisa menimbulkan gempa itu dikhawatirkan dapat memicu letusan gunung.

(Baca juga:Maksud Hati Mengintai Hewan Liar, Kamera yang Dipasang George Bell Justru Menangkap Hantu Berwujud Gadis Kecil nan Cantik)

Di sepanjang garis perbatasan antara China dan Korea Utara memang ada gunung api bernama Gunung Paektu yang secara geografis dimiliki oleh kedua negara.

Sebagian gunung merupakan wilayah Korut dan sebagian lainnya adalah wilayah China.

Kawah gunung yang berada di puncak gunung dan terus mengepulkan asap itu juga dimiliki oleh dua negara. Sebagain kawah milik China dan sebagianlainnya milik Korut.

Biasanya uji coba bom nuklir Korut dilakukan di kawasan Punggye, yang jaraknya sekitar 115 km dari Gunung Paektu.

Dalam jarak seperti itu gempa yang ditimbulkan oleh ledakan bom nuklir, menurut para ahli vulkanonlogi China, bisa memicu letusan hebat Gunung Paektu.

Jika sampai terjadi letusan pada Gunung Paektu korban jiwa yang dialami oleh China bisa mencapai ribuan orang.

Dalam sejarahnya Gunung Paektu memang pernah meletus hebat dan menimbulkan bencana alam besar.

(Baca juga:Sebuah Benda Pusaka Mirip Keris dari Abad ke-18 Ditemukan di Wales, Diduga Berasal dari Asia Tenggara)

Letusan hebat tersebut berlangsung pada tahun 1903 dan merupakan salah satu letusan terbesar dalam sejarah letusan gunung api.

Apalagi pada tahun 2002-2005 Gunung Paektu sudah menunjukkan tanda-tanda mau meletus lagi.

Oleh karena itu uji coba nuklir Korut juga berusaha dicegah China.

Namun, sikap pemimpin Korut, Kim Jong Un, tetap keras kepala karena masih ingin melakukan sejumlah uji ledakan nuklir lagi.

Artikel Terkait