Mendengar tangisan bayi, hatinya sebagai ibu jadi tergerak karena ia melihat bayi itu sendirian, sementara semua petugas rumah sakit sedang sibuk.
Polwan itu meminta izin kepada dokter untuk menggendong bayi itu dan menyusuinya.
“Aku melihat bayi itu kelaparan dan tangannya dimasukkan ke mulutnya, jadi aku meminta untuk menggendong dan menyusuinya,” cerita Celeste Ayala kepada media setempat.
Bagi polwan yang juga seorang ibu, itu adalah sebuah momen menyedihkan.
Hatinya ikut sedih melihat bayi itu demikian.
Ia beranggapan masyarakat harusnya sensitif terhadap issue yang terjadi pada anak dan itu tidak bisa dibiarkan terjadi.
Dilaporkan pula, bayi lelaki itu adalah satu dari enam bersaudara dari seorang janda yang kesusahan.
Sementara menurut rekan Celeste, Marcos Heredia, rekannya tidak peduli bayi itu bau dan kotor.
Rekannya itu memuji Celeste, memotret aksinya menyusui bayi, lalu menyebarkannya di media sosial.
Marcos bilang, ia ingin mempublikasikan tindakan cinta luar biasa yang diperlihatkan oleh Celeste terhadap bayi itu.
Ia beranggapan tindakan itu tidak diragukan lagi sebagai tindakan seorang ibu.
“Kerja yang bagus, teman,” puji Marcos Heredia.
Penulis | : | Khena Saptawaty |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR