Baca juga: (Foto) Saat Dua Juta Umat Muslim dari Seluruh Dunia Berkumpul di 'Rumah Tuhan', Bikin Merinding
"Jika Anda seorang wanita bintang lima, Anda bisa mencoba untuk menerima pria bintang empat," kata Zhu.
"Tidak realistis bila setiap wanita mengharapkan dirinya menemukan pria sempurna untuk mereka."
Dalam beberapa tahun terakhir dia telah memperhatikan bahwa orang-orang muda China semakin lebih menyukai cara-cara modern untuk menemukan pasangan.
Misalnya dengan bertemu orang-orang secara online atau pergi ke klub-klub kencan "cepat".
"Pada tahun 1990-an, pria dan wanita lajang datang kepada saya secara langsung untuk meminta bantuan."
"Mereka tulus dan lebih fokus untuk menjalin hubungan," kenang Zhu.
Seorang ayah yang menolak disebutkan namanya mengatakan putranya yang berusia 36 tahun tidak terlalu peduli untuk menemukan pasangan karena ia memiliki pekerjaan yang baik dan hidup nyaman bersama keluarga.
Ketika Zhu memulai bisnis perjodohan pada 1980-an, dia mengatakan hal-hal sangat berbeda saat itu.
Baca juga: Biro Jodoh Gagal Berikan Pasangan yang Diimpikan, Wanita Ini Dapat Ganti Rugi Rp252 Juta
Pada kenyataannya latar belakang pedesaan yang lebih miskin dapat membantu orang "menghindari masalah" dan kebanyakan peduli dengan nilai-nilai moral pasangan calon mereka daripada hanya nilai materi mereka.
Zhu mengatakan masalah dengan beberapa klien adalah mereka terlalu spesifik tentang apa yang mereka inginkan, misalnya seorang pemuda yang mencintai puisi yang bersikeras bahwa pasangannya harus suka puisi juga.
"Persyaratan itu terlalu spesifik," kata Zhu.
Nasihatnya untuk klien adalah bahwa mereka harus memutuskan apa kualitas paling penting dalam pasangan masa depan mereka. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Source | : | scmp.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR