Berkenalan dengan Lech Walesa, Buruh Galangan Kapal yang Jadi Presiden Polandia

Moh Habib Asyhad

Editor

Lech Walesa
Lech Walesa

Intisari-Online.com -Pemerintahan Polandia yang pada tahun 1980-an menganut paham komunnisme Uni Soviet (Rusia) mengalami kegoncangan hebat.

Ini disebabkan oleh seorang anggota serikat buruh bernama Lech Walesa yang memimpin gerakan buruh mandiri dengan nama Solidarnosc (solidaritas).

Lech Walesa adalah seorang pria dengan ciri kumis lebat. Ia lahir di Pogowo, Polandia, pada 29 September 1943.

(Baca juga:Tersesat di Gunung Selama 47 Hari, Si Pria Selamat Tapi Kekasihnya Meninggal Dalam Pelukannya)

Ia pernah bekerja sebagai mekanik mobil (1961-1965), tentara selama 2 tahun, tukang listrik di galangan kapal Gdanks (1967), pelayan toko (1978) dan aktivis serikat buruh.

Ia punya satu istri dengan 8 anak.

Gerakan Solidarnosc yang digalang Lech Walesa bersamaan dengan berhembusnya paham demokrasi di Polandia yang datang dari negara-negara Barat.

Perjuangan Solidarnosc sendiri bertujuan untuk membebaskan buruh dari sistem ekonomi manipulasi komunis sekaligus demi berdirinya negara Polandia yang demokratis.

Gebrakan Lech Walesa sebagai pemimpin Serikat Buruh ketika masih bekerja di galangan kapal Gdansk adalah melakukan mogok kerja demi memenuhi hak-hak buruh.

Aksi mogok kerja itu sukses dan pada 31 Agustus 1980 terbit perjanjian yang berisi tentang hak pekerja untuk mengorganisir serikat independen.

Berdirinya serikat buruh yang bisa mempersatukan semua kelompok sosial para pekerja galangan kapal itu demikian terkenal dan mendapat dukungan dari luar negeri.

Berdirinya serikat buruh pimpinan Lech Walesa bahkan membuat Pemerintah Komunis Polandia menjadi tak berdaya karena tidak bisa melakukan manipulasi lagi.

Karier Lech Walesa dalam serikat buruh makin cemerlang pada tahun 1981 saat ia terpilih sebagai Ketua Solidaritas dalam Kongres Nasional Solidaritas yang pertama di Gdansk.

Tahun 1990, dalam Kongres Nasional Solidaritas kedua, Lech Walesa terpilih lagi dengan suara mayoritas 77,5%.

Pamor Walesa sebagai Ketua Solidaritas begitu berpengaruh di seluruh Polandia.

(Baca juga:3 Tahun, Keluarga Ini Dipaksa Menghabiskan Rp1,5 Miliar untuk Tinggal di Hotel lantaran Dewan Kota Tak Mampu Mencarikan Mereka Rumah)

Maka dalam pemilu pemilihan presiden Polandia di tahun yang sama (1990) ia mencalonkan diri sebagai presiden. Ia pun terpilih dengan mudah.

Lech Walesa kemudian berhasil memimpin negara Polandia yang demokratis hingga tahun 1995.

Sejumlah gelar kehormatan pun pernah diraih Walesa. Antara lain Harvard University, Medal of Freedom dari AS, penghargaan Hak Asasi Manusia dari Eropa, dan, yang paling penting, Nobel Perdamaian 1993.