Yang jelas, dalam proses belajar berbagi ini yang perlu diperhatikan adalah contoh nyata, berbagi perasaan terkait aktivitas berbagi melalui obrolan, dan apresiasi dari orangtua karena anak sudah mau berbagi.
Baca juga: Awas, Jangan Pakai Kantong Plastik Hitam Untuk Bungkus Daging Kurban Idul Adha
Berikut beberapa contoh nyata:
Usia Balita
Bacajuga: Ingin Makan Daging Saat Idul Adha tapi Takut Kolesterol Jahat? Seimbangkan dengan 6 Bahan Alami Ini
Usia TK dan SD
Usia Praremaja
Baca juga : ‘Kebanjiran’ Daging Kambing atau Sapi saat Idul Adha? Dijadikan Tongseng Saja. Ini Resepnya!
Peka dan peduli
Lalu, apa saja manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan mengajarkan berbagi? Dengan berbagi anak belajar untuk peka dan peduli terhadap lingkungannya. Jika hal ini diulang terus hingga terinternalisasi maka jiwa sosial anak akan berkembang dengan optimal.
Selain itu, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang hangat, terbuka, dan penuh kasih sayang. Ketika ia tumbuh besar, ia adalah teman dan saudara yang menyenangkan sehingga menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Individu yang percaya diri adalah individu yang siap bersahabat dengan perubahan zaman.
Namun sebaliknya, anak yang tidak diajarkan berbagi, akan tumbuh menjadi pribadi dengan egoisme yang tinggi. Ia mementingkan diri sendiri yang terkadang rela melakukan tindakan tidak baik untuk memenuhi keinginannya.
Baca juga: Khusus di Pulau Ini, Ramainya Mudik Idul Adha Kalahkan Ramainya Idul Fitri
Pribadi yang seperti itu tentu akan sulit beradaptasi dalam berbagai lingkungan. Tak jarang menjadi pribadi yang tidak disukai oleh teman, saudara, dan lingkungannya.
“Dampaknya mungkin tidak langsung terlihat ketika anak-anak, namun akan tampak ketika ia tumbuh besar dan menjalin pola interaksi yang lebih luas.”
Tak kalah penting, dalam mengajarkan berbagi, anak sangat perlu untuk diedukasi hal-hal apa yang bisa dibagi dan yang tidak bisa dibagi, agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam perilaku berbagi ini.
Sebagai contoh, hal-hal pribadi seperti sikat gigi, handuk, dll tidak bisa digunakan bersama atau berbagi dengan teman karena itu sangat personal.
Hal tersebut perlu disampaikan disertai alasan yang tepat agar anak-anak memahami dan mengambil pelajaran dari hal tersebut. (Hilman Hilmansyah)
Baca juga: Merayakan Idul Adha, Begini Cara Menikmati Kambing dengan Tepat dan Nikmat
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR