4. Afrika Selatan
Afrika Selatan, Ukraina, Meksiko, Indonesia, dan Brasil, semuanya dihadapkan pada nilai tukar yang terus terdepresiasi akibat khawatir dengan stabilitas perdagangan global serta tarif dagang.
Selain lira Turki dan peso Argentina, nilai tukar yang terdepresiasi cukup parah adalah rand Afrika Selatan yang jatuh lebih dari 10 persen pada Senin (13/8/2018).
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah berjanji akan merevitalisasi ekonomi setempat, namun dihadapkan pada kondisi defisit neraca permbayaran sekaligus skandal korupsi.
Baca juga: Berambisi Kalahkan Perekonomian AS, China dan Rusia Patungan Menambang Emas
5. China
Banyak analis meyakini, apa yang terjadi pada Turki setara jika dihadapkan dengan China.
Sebab saat ini, China harus dihadapkan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan perang dagang dengan AS yang terjadi selama satu tahun berturut-turut.
Presiden China Xi Jinping pun nampaknya juga menanggapi langkah-langkah AS dengan hal-hal yang justru semakin menyulut emosi Trump.
Bank Sentral China terus-menerus mengalirkan dana untuk sistem keuangan mereka agar biaya kredit semakin murah, yang membuat nilai yuan semakin rendah dibandingkan dengan dollar AS.
Langkah ini berbanding terbalik dengan The Fed yang sedang mengurangi quantitative easing serta meningkatkan suku bunga untuk membuat pinjaman semakin mahal.
Trump pun mengeluhkan menguatnya dollar AS melalui Twitternya, sekaligus resah dengan rendahnya nilai tukar yuan yang membuat impor China ke AS menjadi lebih murah. Hal itu membuat kebijakan tarif yang dikenakan tidak sesuai dengan harapan Trump.
Para investor berkeyakinan, hal tersebut justru akan membuat Trump menggandakan tarif impor kepada China.
Sementara itu, beberapa perusahaan China pun dilaporkan telah mengalami penurunan profit pada beberapa minggu belakangan. (Mutia Fauzia)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "5 Negara Ini Paling Terdampak Perang Dagang AS")
Baca juga: Makin Panas, Perancis Siap Bantu Turki Melawan Sanksi Amerika
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR