Advertorial
Intisari-Online.com - Ada banyak kota yang hilang di seluruh dunia.
Beberapa di antarannya yang terkenal adalah sisa-sisa kota Maya yang tersembunyi di bawah kanopi hutan hujan tebal di Mesoamerika, ditemukan dengan bantuan lampu laser.
Sekarang, dengan bantuan teknologi serupa, ilmuan berhasil menemukan kembali kota Afrika selatan yang pernahada dari abad ke-15 hingga sekitar 200 tahun yang lalu.
Teknologi ini, yang disebut LiDAR, digunakan untuk "menggambar kembali" sisa-sisa kota di sepanjang lereng sebelah barat perbukitan Suikerbosrand dekat Johannesburg.
Baca juga:Akibat Gempa, Arkeolog Malah Temukan Kuil Dewa yang Tersembunyi di Dalam Piramida
Ini adalah salah satu dari beberapa pemukiman besar yang ditempati oleh penutur-penutur bahasa Tswana.
Mereka tinggal di bagian utara Afrika Selatan selama beberapa generasi sebelum para pelancong dari Eropa pertama bertemu mereka pada tahun-tahun awal abad kesembilan belas.
Pada 1820-an semua negara kota Tswana runtuh dalam apa yang dikenal sebagai perang sipil Difeqane.
Beberapa sejarah tentangnya tidak pernah didokumentasikan secara tertulis dan sejarah lisan merekajuga telah terputus.
Empat atau lima dekade yang lalu, beberapa reruntuhan Tswana kuno di dalam dan di sekitar perbukitan Suikerbosrand, sekitar 60 kilometer selatan Johannesburg telah digali oleh para arkeolog dari Universitas Witwatersrand.
Namun dari permukaan tanah dan foto udara, sepenuhnya penyelesaian ini tidak dapat diapresiasi karena vegetasi (keseluruhan komunitas tetumbuhan) telah menyembunyikan banyak reruntuhan.
Namun kini dengan LiDAR yang menggunakan sinar laser, memungkinkan membuat gambar lanskap dan hampir menghapus vegetasi.
Hal ini memungkinkan pandangan udara yang tak terhalang dari bangunan dan monumen kuno.
Diantara fitur terbesar dari lingkungan yang ditemukan adalah gundukan buatan yang terdiri dari abu dari kotoran ternak, dicampur dengan tulang ternak dan bejana tembikar yang rusak.
Semua materi ini tampaknya sengaja ditumpuk di pintu masuk ke rumah-rumah yang lebih besar.
Bahkan pembuangan tambang emas kontemporer Johannesburg dapat dilihat dalam cahaya ini. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca juga:Arkeolog Berhasil Temukan Sarkofagus Hitam di Kota Alexandria Mesir