Feri hilir - mudik 24 jam dan mengangkut bus-bus besar, apalagi tidak semua pemudik ini menuntaskan perjalanan di Bangkalan (Kamal), namun sampai ke destinasi yang lebih jauh, mulai Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. Angkutan jarak jauh ini sangat dibutuhkan.
Baca juga: Ponsel Zaman Dulu Tanpa Internet Kembali Laris, Ternyata Ini Pemicu Utamanya
Di masa kini, kepadatan itu "dibagi" dengan Jembatan Suramadu, atau bisa jadi lebih banyak yang memilih jalan darat karena perjalanan dirasa lebih praktis dan tidak bergantung pada jadwal keberangkatan feri.
Tidak heran, banyak pejalan bermobil melakukan day-trip dari Surabaya ke Kabupaten Bangkalan. Termasuk saat libur Idul Adha kali ini.
Melintas Jembatan Suramadu dari arah Surabaya ke Bangkalan, begitu menjejakkan kaki di bumi Madura, sudah ada gerai-gerai cendera mata yang menawarkan batik madura, layang-layang dekoratif sampai beberapa penganan dan buah-buahan seperti salak.
Sedikit melaju lagi, bakal menjumpai kedai Bebek Sinjay yang ramai diperbincangkan penggemar wisata kuliner.
Toh, Madura juga punya "koleksi" hidangan tak kalah sedap, seperti musawaroh atau semacam terik ati dan ampela ayam, soto dan sate (di sana tidak perlu dibubuhi kata "madura" lagi), nasi petis (dengan lauk dimasak bumbu petis) dan kudapan potre nyelem. (Manggalani R. Ukirsari / nationalgeographic.co.id/Ade Sulaeman)
Baca juga: Dikabarkan Meninggal Bulan Lalu, Pangeran Philip Kejutkan Semua Orang Dengan Muncul Kembali
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR