Advertorial
Intisari-Online.com - Pasukan Angkatan Udara Amerika Serikat, Air Force akan segera mengoperasikan jet tempur F-35 dengan fitur terbaru.
Sebelumnya, jet F-35 dikenal sebagai jet tempur yang paling mematikan bagi pilot yang menjadi awaknya.
Jet F-35 didesain dengan kokpit yang aman sekaligus mematikan. Sebelumnya, jet ini rentan mengalami tabrakan baik di udara maupun menabrak tanah.
Pilot biasanya akan kelelahan menyelesaikan misi dan pada beberapa kondisi, pilot tak sadarkan diri untuk bisa menyelamatkan jet dari benturan.
Baca Juga:Dari Kerajaan Ubur-ubur Hingga Gerbang Surga, Inilah 5 Sekte Teraneh yang Pernah Ada
Untuk menghindari kecelakaan, sebuah teknologi tengah dikembangkan dengan menggunakan otomatisasi komputer untuk mengarahkan pesawat terbang jika seorang pilot terluka atau tidak sadarkan diri.
Teknologi ini disebut dengan Air-Ground Collision Avoidance System, atau AGCAS.
Teknologi AGCAS saat ini sudah ada pada jet tempur seri F-16 dan baru akan diluncurkan untuk F-35A pada awal tahun 2019 nanti.
Pengembangan ini dilakukan untuk lebih menjamin keselamatan personel Air Force.
AGCAS menggunakan sensor untuk mengidentifikasi dan menghindari objek-objek yang berbahaya bagi pesawat seperti tanah, bangunan, gunung atau medan berbahaya lain.
Teknologi ini pernah menyelamatkan nyawa pejabat senior Air Force saat diterapkan di F-16.
AGCAS dipercaya sangat penting bagi kelangsungan hidup pilot F-35.
Ada banyak alasan mengapa sebuah pesawat mungkin bertabrakan dengan tanah, salah satunya adalah faktor kelelahan pilot.
Baca Juga:Mengintip Kota Kuala Kencana Milik PT Freeport di Papua: Modern, Canggih, dan Bersih!
Pilot F-35 diharuskan untuk menyelesaikan misi. Tak jarang mereka harus menarik tuas G untuk menyerang lawan selama begitu lama dan mereka kelelahan hingga kehilangan kesadaran.
Nantinya teknologi AGCAS ini bisa dinyalakan atau dimatikan oleh pilot.
Saat sensor AGCAS dinyalakan, sensor akan menghitung di mana pesawat itu berada dan apakah pesawar akan jatuh ke tanah berdasakan waktu terbang saat itu.
Jik ajet tempur berpotensi menabrak tanah, sistem komputer akan mengambil alih penerbangan dan menarik pesawat kembali ke ketinggian yang aman.
Pilot jet tempur Air Force masih terus beradaptasi dengan teknologi ini dengan cara melakukan simulasi secara berkelanjutan.
Pasalnya, pilot juga harus bisa memercayai teknologi ini. Semua otomatisasi akan mengambil kendali penuh dari tangan pilot dan dialihkan ke komputer.
Kalau bisa berjalan dengan baik, jet tempur F-35 tidak lagi rawan kecelakaan dan mematikan bagi pilotnya, melainkan akan jadi salah satu pesawat tempur paling aman di dunia.
Baca Juga:Bukan Lemah Jantung, Ini Alasan Sebenarnya Tangan Anda Selalu Berkeringat dan Basah