Intisari-Online.com – Masih banyaknya hal yang belum terungkap yang berada di bawah mantel bumi membuat para ilmuwan Jepang penasaran.
Hal ini juga membuat mereka ingin menjadi negara pertama yang bisa mencapai mantel bumi.
Mantel Bumi adalah lapisan yang berada di antara kerak dan inti luar dari planet bumi. Mantel Bumi merupakan lapisan berbatu dengan kedalaman sekitar 2.900 km yang meliputi 84% volume Bumi.
(Baca juga:Benarkah Bumi Itu Datar?)
Kelompok ilmuwan tersebut akan menggunakan sebuah bor raksasa, yang nantinya akan ditempatkan 6 kilometer diatas permukaan bumi.
“Jika kita menggali ke dalam mantel bumi, kita akan bisa mengetahui seluruh sejarah tentang bumi, itulah yang menjadi motivasi kami untuk melakukan penelitian ini,” ujar Natsue Abe, salah satu peneliti yang terlibat dalam proyek ini, seperti yang dilansir dari cnn.com.
Japan's Agency for Marine-Earth Science and Technology (Badan Sains dan Teknologi Laut dan Bumi Jepang/JAMSTEC) akan melakukan pengeboran hingga 6 kilometer di kerak bumi, sampai pengeboran tersebut mencapai mantel bumi.
Berdasarkan ilustrasi di bawah ini, ketika mencapai lapisan mantel bumi, pengeboran tersebut hanya akan dilakukan sampai sedalam 1 kilometer.
“Kami belum mengetahui pasti apa komposisi dari mantel bumi. Kami hanya pernah mengamati beberapa material yang berasal dari mantel bumi, seperti bebatuannya, bebeatuan tersebut sangatlah indah, batuan tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan,” ujar Abe.
(Baca juga:Polemik Bumi Datar dan Bumi Bulat)
Mantel bumi memang sudah pernah diamati oleh para ilmuwan, namun, penelitian dari JAMSTEC inilah yang akan menjadi pertama kalinya untuk mengamati dari kedalaman bumi secara langsung.
Ketika pengeboran ini dimulai, JAMSTEC akan menggunakan kapal yang bernama Chiky?, yaitu kapal laut yang didesain khusus untuk mengebor lebih dalam dibandingkan kapal-kapal sebelumnya.
Abe menjelaskan, “Ini adalah kapal laut pengebor terbesar untuk bidang kami, sehingga kemampuan mengebornya akan tiga kali lebih lama, lebih dalam, dibandingkan kapal-kapal pengebor lainnya.”
Menurut Abe ada beberapa tujuan dari penelitian ini, yang pertama tentunya adalah untuk mencapai mantel bumi.
(Baca juga:Kehidupan di Bumi Berusia Jauh Lebih Tua Dibanding Perkiraan Kita Sebelumnya?)
“Tujuan kedua adalah, kami ingin menyelidiki batas diantara kerak samudera dan mantel bumi, lalu tujuan ketiga adalah kami ingin mengetahui bagaimana kerak samudera terbentuk.” Ujar Abe.
Tiga lokasi di Laut Pasifik sedang di pertimbangkan untuk melakukan ekspedisi ini, yang jika semua berjalan sesuai rencana,akan mulai pada tahun 2030.
Pulau Hawaii juga akan digunakan untuk tempat penelitian tahap awal pada bulan September ini, penelitian tahap awal ini akan menggunakan gelombang suara untuk mempelajari ketebalan dan temperatur dari kerak bumi.