Setelah sekian lama ia mengenal saya sebaik saya mengenal dia. Kami telah melalui pelbagai perubahan bersama-sama, walaupun ia sebagai majikan dan saya pelayannya.
Ia meminta saya berpikir masak-masak dulu. Saya menuruti sarannya, tetapi ternyata keputusan saya sudah bulat.
Mengundurkan diri tidak mudah, apalagi dari kedudukan yang memungkinkan saya berhubungan langsung dengan pria yang kelak akan menjadi raja Inggris.
Saya rasa saya juga perlu memberi tahu sendiri Putri Wales. Kesempatannya tiba pada suatu hari Sabtu, ketika putri dan saya berada di dapur.
Di Craiggowan, kalau tidak ada tamu, makan siang sangat tidak formal. Kami mengambil makanan sendiri di dapur, bahkan sering langsung dari lemari es.
Putri bersandar ke meja dapur sambil makan yoghurt kesukaannya. Saya sedang membuat sandwich untuk saya sendiri.
"Apakah pangeran sudah memberi tahu Anda bahwa saya akan mengundurkan diri?" tanya saya.
Ia menyeringai dan berkata ragu-ragu, "Y-e-s." Lalu ia menambahkan. "Nanti orang bilang kita bertengkar hebat."
"Selama kita tahu bahwa kita tidak bertengkar, saya rasa tidak apa-apa," jawab saya.
Ia mengangguk dan menelan sesendok yoghurt lagi.
"Kapan kau akan pergi?" tanyanya "April nanti, masih lama." "Baik," katanya seraya menaruh tempat bekas yoghurtnya. "Saya mau jalan-jalan."
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR